Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cabot Indonesia Tambah Kapasitas Produksi 80.000 Ton

Cabot Indonesia Tambah Kapasitas Produksi 80.000 Ton Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Banten -

PT Cabot Indonesia yang merupakan bagian dari Cabot Corporation (CBT) melakukan peningkatan kapasitas produksi carbon black di salah satu pabriknya yang berlokasi di Cilegon, Banten. Dalam fase ini perusahaan akan menambah sekitar 80.000 ton kapasitas produksi tahunan dari kapasitas produksi yang sudah ada, sekitar 90.000 ton per tahun.

Perluasan fasilitas produksi di Cilegon ini merupakan bagian dari proyek peningkatan kapasitas dan debottlenecking global yang telah diumumkan pada Mei 2018. Dengan penambahan kapasitas tersebut akan makin memantapkan posisi Cabot Corporation sebagai produsen carbon black terbesar di dunia dengan kapasitas mencapai 300.000 metrik ton setelah proses commissioning dari fasilitas produksi baru ini.

Baca Juga: TBIG Tanam Pohon Lagi untuk Kurangi Jejak Karbon

Dixy Olyviardy, Managing Director, Cabot Asia Pacific South dan President, Cabot Indonesia, mengatakan bahwa peningkatan kapasitas ini memungkinkan Cabot untuk mendukung pertumbuhan industri ban dan karet, serta karbon khusus di seluruh dunia. Penambahan 80.000 meterik ton carbon black setara dengan bahan baku untuk memproduksi 30 juta ban baru.

"Untuk proyek ini kami berinvestasi US$100 juta," ungkap Dixy.

Hasil peningkatan kapasitas dari proyek tersebut juga menjadi carbon black lokal berkualitas tinggi yang digunakan untuk memenuhi permintaan tidak hanya dari dalam negeri, tapi juga dari seluruh Asia Tenggara. Permintaan akan carbon black sebagai bahan baku ban sendiri terus mengalami peningkatan sekitar 4-5% per tahunnya.

Bart Kalkstein, Senior Vice President dan President, Reinforcement Materials menambahkan, sebagai produsen carbon black terbesar di dunia, Cabot memiliki posisi khusus untuk memperluas langkahnya secara global untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen di seluruh dunia. Setelah menyelesaikan proyek perluasan kapasitas tersebut, diharapkan akan dilanjutkan dengan investasi tambahan untuk penggunaan teknologi terkini.

"Dengan demikian, akan memungkinkan kami untuk terus menjadi penyedia carbon black berkualitas tinggi yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan di pasar Asia Tenggara yang terus meningkat," imbuh Bart.

Sementara itu, Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita yang hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan, peningkatan kapasitas produksi Cabot diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan ekpor, tapi juga dapat mengurangi impor bahan baku di Indonesia.

Agus mengungkapkan, PT Cabot Indonesia (PT CI) merupakan satu-satunya produsen carbon black di Indonesia dengan total kapasitas produksi sebesar 90.000 ton/tahun. Dengan tambahan kapasitas produksi 80.000 ton per tahun, diharapkan Indonesia akan mampu melakukan subtitusi impor carbon black dengan nilai Rp1,5 triliun per tahun.

"Kami juga berharap agar proyek ini lebih mengutamakan penggunaan komponen dan tenaga kerja dalam negeri," pinta Agus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: