Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waduh, 7 Anak Muda yang Jadi Stafsus Cuma Dapat Peran 'Pembisik'?

Waduh, 7 Anak Muda yang Jadi Stafsus Cuma Dapat Peran 'Pembisik'? Kredit Foto: Antara/NZ
Warta Ekonomi, Surakarta -

Deretan nama pemuda dalam formasi Staf Khusus Joko Widodo tengah disorot oleh publik. Dengan adanya ketujuh staf dari kalangan milenial, ada kekhawatiran terjadinya tumpang tindih tugas dengan jabatan lain di dalam kabinet.

Salah satu Staf Khusus Presiden, Aminudin Ma'ruf memaparkan, tugas staf khusus berbeda dengan tugas menteri di kabinet. Sebab, kalau menteri di Kabinet Indonesia maju itu lebuh menjalani visi Presiden, sedangkan staf khusus sebagai teman diskusi Presiden.

"Staf khusus itu jadi teman diskusi, menjadi second opinion presiden dalam bidang yang menjadi tugas yang dikhususkan kepada dia. Contoh saya diberikan untuk berkomunikasi intens dengan kelompok-kelompok yang salah satunya Kelompok santri pemuda mahasiswa dan lembaga sosial keagamaan dan lain-lain," kata Amin dalam diskusi bertema 'Efek Milenial di Lingkaran Istana' Sabtu (23/11/2019).

Baca Juga: Semoga Stafsus Presiden Mangkus dan Sangkil

Amin juga mengatakan, tugasnya sebagai staf khusus presiden tak akan bertabrakan dengan Kantor Staf Presiden. Justru antara KSP dan staf khusus akan saling berkolaborasi untuk suatu yang lebih baik lagi.

"Hari ini kan zaman kolaboratif  kayak kami kemarin rapat kartu pra kerja itu dengan KSP. Tapi KSP akan memberikan masukan memberikan catatan pada menteri-menteri yang jadi leading sektor dari program tersebut. Kami juga menyusun untuk masukan kepada presiden bagaimana tugas-tugas presiden itu harus dilakukan secara inovasi," ujarnya.

Sementara untuk kewenangan, kata Amin, staf khusus itu tidak memiliki kewenangan untuk eksekusi. staf khusus hanya sebagai pemberi masukan dan opini kepada presiden.

Untuk tujuh orang milenial yang kemarin telah ditunjuk oleh Presiden Jokowi, kata Amin, lebih ditugaskan sebagai pemberi masukan pembisik inovasi-inovasi baru kepada presiden. Tujuh orang tersebut juga diminta untuk menyampaikan gagasan terobosan terhadap program prioritas yang sudah ditetapkan oleh presiden.

Presiden pun lanjutnya berharap, melalui milenial ini dapat menjadikan birokrasi lebih baik dan lebih kreatif lagi. Para staf khusus milenial ini juga tidak memiliki kantor khusus.

"Jadi kita tidak ada sekat office hour Senin sampai Jumat. khususnya saya. Saya nanti akan berkeliling ke daerah-daerah berdiskusi dengan mahasiswa aktivis sosial menteri dan sebagainya kita ingin ada input dari mereka harapan-harapan mereka itu yang saya sampaikan presiden," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: