Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Yuk! Petani Harus Bisa Jadi Price Maker, Bukan Price Taker

Yuk! Petani Harus Bisa Jadi Price Maker, Bukan Price Taker Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan gerakan tanam jagung bersama pemerintah daerah dan 3.000 petani di Tulungagung. Di sela-sela kegiatan tersebut, Direktur Jenderal Tanama Pangan, Suwandi, mengajak petani untuk terus mengembangkan kelembagaan tani dengan membentuk lembaga ekonomi. Alasannya, agar petani bisa menjadi price maker bukan price taker

“Petani itu harus bersatu, kalau bersatu pasti kuat dan bisa mengembangkan usahanya bisa dapat pinjaman KUR di bank mana saja. Ini bisa jadi modal usaha pengembangan pertanian,” jelasnya.

"Selain itu, perlu di tiap kecamatan agar mengembangkan sistem Komando Strategis Pertanian (Kostratani) sehingga seluruh informasi dan seluruh gerakan pertanian di lapangan dengan wadah simpulnya ada di kostratani kecamatan," sambung Suwandi.

Baca Juga: Bersama 3.000 Petani, Kementan Eksekusi Gerakan Tanam Jagung di Tulungahung

Sementara itu, Dirjen Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Sarwo Edhy, mengajak petani untuk ikut asuransi. Petani tidak usah ragu-ragu ikut asuransi karena kegiatan tani ini penuh resiko, seperti ada hama, penyakit, banjir, dan kekeringan. 

"Kalau ikut asuransi pasti diganti kalau ada gagal panen. Petani cukup bayar Rp38 ribu per hektare per musim. Dan nanti kalau kena gagal panen digantinya Rp6 juta per hektare,” ujarnya.

"Saat ini tidak hanya padi saja yang punya asuransi. Namun ternak juga bisa dengan biaya penggantian sebesar Rp10 juta per ekor jika ternaknya hilang atau mati," pintanya.

Baca Juga: Bangun Pertumbunan Petani Muda, Kementan: Jadi Profesi yang Menjanjikan!

Apa yang disampaikan jajaran Kementan sesuai keinginan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, yakni mengajak seluruh insan pertanian untuk mensukseskan pembangunan pertanian. Pasalnya, menjadi suatu keharusan menyangkut daya tahan negara hanya bisa diwujudkan kalau mampu meningkatkan daya tahan pertanian. Daya ketahanan pangan menjadi ukuran hadirnya sebuah negara.

Pada kesempatan tersebut, Kementan juga memberikan apresiasi atas kerja keras petani dengan memberi bantuan benih padi, benih jagung, bibit kopi dan penyerahan kartu tani untuk 5 kelompok tani. Juga memberikan bantuan alat mesin psrtanian berupa traktor, pompa air, power thresher, dan alat pengolah kopi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: