Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tahun Depan IPO, Startup Pemesanan Hotel Ini Malah Ditinggal Petingginya, Bakal Kacau Enggak Ya?

Tahun Depan IPO, Startup Pemesanan Hotel Ini Malah Ditinggal Petingginya, Bakal Kacau Enggak Ya? Kredit Foto: Reuters/Gabrielle Lurie
Warta Ekonomi, Surakarta -

Airbnb bakal ditinggal salah satu eksekutif kunci di tengah rencana melantai di bursa pada 2020. Siapakah sosok eksekutif itu? Ia adalah COO Belinda Johnson.

Johnson mengumumkan keputusannya meninggalkan Airbnb melalui surel kepada staf, dikonfirmasi oleh CNBC Internasional. Dalam surel itu, Johnson menyatakan akan mengundurkan diri dari posisi COO pada 1 Maret 2020.

"Keputusan ini berawal dari pertanyaan: bagaimana cara menyeimbangkan karier yang sukses dan berperan sebagai ibu?" begitulah kata Johnson dalam surelnya, dikutip dariĀ CNBC Internasional, Senin (25/11/2019).

Baca Juga: Dikabarkan Bakal IPO, Jawaban Bos Airbnb Tengil

Posisi Johnson tak akan digantikan oleh siapapun. Namun, perusahaan akan mencari sosok untuk mengisi posisi Wakil Presiden Operasional.

Seorang juru bicara Airbnb mengatakan, "kami sedang melakukan pencarian eksternal untuk wakil presiden operasi."

Johnson juga tak sepenuhnya meninggalkan Airbnb karena masih akan bergabung dengan dewan direksi. Namun, mundurnya Johnson dari jabatannya dapat berujung pada kerugian bagi Airbnb.

CEO Airbnb, Brian Chesky sempat memuji Johnson karena bisa mengatasi kabar miring perusahaan dan bekerja sama dengan pemerintah. "Saya terbiasa menghindari orang yang saya pikir tak suka dengan saya; Belinda mematahkan prinsip itu, ia bilang untuk tetap menemui mereka karena sulit untuk membenci ketika sudah akrab," jelasnya.

Baca Juga: Sah! Airbnb Akuisisi Platform Pemesanan Hotel, Harganya Fantastis

Johnson sudah menduduki kursi COO selama delapan tahun. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kepala Urusan Bisnis dan Regulator, mengarahkan Airbnb di tengah pergolakan regulasi dan hukum. Karena Johnson, pendekatan Airbnb terhadap regulator agak berbeda dibandingkan dengan perusahaan teknologi lain, seperti Uber.

"Setelah mundur dari peran COO, ia akan bergabung dengan Dewan Direksi. Namun, saya sudah bilang kepadanya, ia dapat kembali menjadi eksekutif jika ia mau," imbuh Chesky.

Meskipun diklaim bekerja sama dengan baik soal kebijakan, beberapa waktu belakangan ini, Airbnb mengalami banyak pertentangan soal aturan pajak dan sewa di sejumlah kota, meliputi: New York, Jersey, dan New Jersey.

Rencana IPO Airbnb jadi debut saham yang paling ditunggu tahun depan, sebab EBITDA perusahaan sudah menguntungkan selama dua tahun terakhir; tak seperti Uber dan Lyft.

Narasumber yang menolak disebutkan namanya menyebutkan, Airbnb secara kumulatif memiliki arus kas positif setelah berdiri lebih dari satu dekade. Pada bulan lalu, perusahaan itu disebut memiliki lebih dari US$3 miliar uang tunai.

Airbnb diklaim memiliki US$31 miliar valuasi, menurut Pitchbook. Awal pekan ini, Chesky sang CEO sudah mengonfirmasi rencana IPO perusahaan pada 2020.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: