Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketika Diskusi, Kritik, dan Kejujuran Jadi Kunci Kekayaan

Ketika Diskusi, Kritik, dan Kejujuran Jadi Kunci Kekayaan Kredit Foto: CNBC.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Miliarder Ray Dalio membagikan kiat suksesnya untuk menjadi orang terkaya adalah dengan berdiskusi bersama orang-orang sukses agar sudut pandang lebih luas.

Melansir dari CNBC (25/11/2019), dalam berdiskusi ia selalu menyimak dan membahas sesuatu secara jujur dengan para ahli. Ia juga tak segan untuk menanyakan sesuatu yang tidak ia pahami agar mampu meningkatkan pemahamannya.

Selain itu, setelah kaya raya Dalio memiliki prinsip untuk bekerja dengan jujur. Ia menerapkan dalam perusahaannya, Bridgewater Associates, untuk seluruh karyawan berkata jujur dalam menyampaikan kritik.

Baca Juga: Bill Gates dan Steve Jobs: Dua Miliarder Anti Kritik

Miliarder Ray Dalio bukan tipe orang yang tak suka dengan kritik. Malahan, ia mengaku cinta dengan kritikan.

Hal itu bermula pada tahun 1982, ketika Dalio yang bekerja di sektor keuangan memprediksi adanya kejatuhan pasar saham, ia pun mengabaikan kritik yang ia terima terkait prediksi itu. Alhasil, prediksinya salah dan membuatnya hampir bangkrut.

Sang miliarder pun mengubah pola pikirnya dan justru gencar mencari rekan kerja yang tidak setuju dengannya. Tujuannya agar ia bisa memahami permasalahan secara menyeluruh lewat kritikan.

Baca Juga: Kontras dengan Steve Jobs, Miliarder Ini Cinta Kritikan

"Saya dulu jadi ingin mencari orang-orang terpintar yang bisa tidak setuju dengan saya, (kemudian) memahami penalaran mereka dan berusaha mmemecahkan permasalahan." ujar Dalio.

Berdasarkan data dari Forbes (25/11/2019), Dalio merupakan pendiri Bridgewater Associates, firma pengelola dana (hedge fund) yang terbesar di dunia. Ia memiliki kekayaannya mencapai US$18,2 miliar (Rp266,5 triliun).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: