Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Petrokimia Gresik Luncurkan Produk Baru NPK untuk Perkuat Pasar Komersil

Petrokimia Gresik Luncurkan Produk Baru NPK untuk Perkuat Pasar Komersil Kredit Foto: Petrokimia Gresik
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), Petrokimia Gresik, meluncurkan pupuk retail komersil NPK Petro Ningrat di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (24/11/2019).

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi, menjelaskan bahwa perusahaan saat ini sedang melakukan transformasi bisnis dengan sasaran untuk memperluas pangsa pasar dan menjadi pemain utama di sektor retail komersil. 

Baca Juga: Hadapi Musim Tanam, Petrokimia Gresik Stok Pupuk Empat Kali Lipat

"Kami ingin memperkuat barisan produk komersil kami. Saat ini Petrokimia Gresik baru menguasai sekitar 10-15% market share pupuk NPK retail komersil di Indonesia," ujar Rahmad dalam keterangan yang diperoleh, Senin (25/11/2019).

Upaya memperkuat pasar retail komersil adalah strategi Petrokimia Gresik untuk menghadapi kemungkinan berubahnya kebijakan pemerintah dengan wacana pengalihan subsidi pupuk makin kuat. Dengan begitu, Petrokimia Gresik harus siap bersaing di pasar komersil.

"Kami adalah produsen pupuk NPK pertama, terbesar, dan berpengalaman di Indonesia. Sejak tahun 2000 hingga kini telah memiliki 8 unit pabrik NPK dengan kapasitas produksi 2,7 juta ton per tahun," tambahnya.

Adapun pupuk yang diluncurkan adalah NPK Petro Ningrat 12-11-20 dengan kemasan 20kg. Pupuk ini secara spesifik diperuntukan bagi tanaman perkebunan, hortikultura, dan umbi, seperti tembakau, kentang, cabai, bawang merah, tomat, serta buah-buahan.

Produk ini makin melengkapi varian pupuk NPK Petrokimia Gresik. Sebelumnya, perusahaan telah memiliki pupuk NPK Phonska Plus untuk sektor tanaman pangan dan NPK Kebomas untuk sektor perkebunan korporasi maupun ekspor dengan beragam formulasi sesuai kebutuhan konsumen. Berdasarkan hasil uji coba, NPK Petro Ningrat dapat meningkatkan hasil panen tanaman perkebunan antara 10% hingga 37%.

Contohnya, aplikasi NPK Petro Ningrat pada tanaman kentang di Jawa Timur tepatnya di Kota Batu, mampu menghasilkan 41,25 ton per hektare, atau meningkat 37%. Uji coba tembakau di Kabupaten Jember dan Lombok Timur mampu menghasilkan panen 1,6 ton/hektare (meningkat 10,6%) dan 1,5 ton/hektare (meningkat 11,%). Sementara, pada tanaman bawang merah di Kabupaten Nganjuk mampu menghasilkan 18 ton/hektare (meningkat 28,5%).

"Dalam uji coba tersebut, NPK Petro Ningrat diaplikasikan bersama dengan pupuk organik Petroganik dan ZA,” terang Rahmad.

Sebagai informasi, NPK Petro Ningrat mengandung Nitrogen dalam bentuk Nitrat dan rendah chlor. Keunggulannya mampu memperbaiki aroma, warna, rasa, dan kelenturan dari daun tembakau.

"Saat ini, produk tersebut secara teknis dan legalitas telah siap untuk dikomersialisasikan," tambah Rahmad.

Selanjutnya Petrokimia Gresik akan menggencarkan sosialisasi dan penyuluhan kepada petani di sentra hortikultura dan perkebunan potensial seperti di Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan lain sebagainya.

Tak hanya meluncurkan produk baru, perusahaan juga meluncurkan kantong pupuk non-subsidi atau kantong pupuk komersil existing dengan desain baru. Hal tersebut merupakan bagian dari upaya memperkuat positioning perusahaan di pasar komersil. Produk tersebut antara lain NPK Petro Nitrat 16-16-16, NPK Phonska Plus, NPK Kebomas, ZK Petro, ZA Petro, SP-36 Petro, dan Urea Petro.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: