Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gunakan Jet Tempur F-16, Turki Yakin Kalau Rudal S-400 Bisa...

Gunakan Jet Tempur F-16, Turki Yakin Kalau Rudal S-400 Bisa... Kredit Foto: Sindonews
Warta Ekonomi, Ankara -

Turki dijadwalkan menerbangkan pesawat jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat (AS) di dekat Ankara pada hari Senin (25/11/2019). Tujuannya untuk menguji radar yang dioperasikan pada sistem pertahanan rudal S-400 Rusia.

Pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan bertekad mengoperasikan senjata pertahanan canggih yang dibeli dari Moskow itu meski ditentang Washington.

Menurut surat kabar militer, Milliyet, militer Turki akan menerbangkan jet tempur F-16-nya di dekat Pangkalan Udara Mürted pada hari Senin dan Selasa untuk menguji sistem radar S-400.

Baca Juga: AS Gak Bisa Diam, Usik Turki Terus buat Singkirkan S-400 Rusia

Kantor Gubernur Ankara telah pada Minggu (24/11) malam bahwa penerbangan uji coba akan dilakukan di dekat ibu kota dalam dua hari ke depan.

"Dalam lingkup beberapa proyek yang dilakukan berkoordinasi dengan Presidensi Industri Pertahanan, pesawat F-16 dan pesawat lain milik Angkatan Udara Turki akan melakukan uji penerbangan berketinggian rendah dan tinggi pada hari Senin dan Selasa di langit Ankara," kata kantor tersebut, seperti dikutip Daily Sabah.

Rusia telah mengirimkan dua baterai sistem S-400 ke Turki mulai Juli hingga September lalu. Ankara membeli sistem senjata pertahanan Moskow itu senilai USD 2,5 miliar pada tahun 2017.

Baca Juga: Gak Mau Lama-lama, Turki Siap Aktifkan Sistem Rudal S-400 Rusia

Pembelian sistem rudal Moskow telah menjadi titik tegang antara Turki dan AS untuk beberapa waktu karena Washington berpendapat bahwa sistem itu tidak kompatibel dengan sistem senjata NATO, khususnya jet tempur siluman F-35.

Turki, bagaimanapun, menekankan bahwa S-400 tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem senjata NATO dan tidak akan menimbulkan ancaman bagi aliansi.

Sumber keamanan Ankara sebelumnya menyatakan bahwa sistem senjata Rusia itu akan dikerahkan di Ankara dan akan sepenuhnya beroperasi pada April 2020.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: