Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dapat US$140 Juta, Mitra Walmart hingga Levi's Ini Ekspansi ke Amerika Utara dan Eropa

Dapat US$140 Juta, Mitra Walmart hingga Levi's Ini Ekspansi ke Amerika Utara dan Eropa Kredit Foto: Foto: Reuters.
Warta Ekonomi, Jakarta -

VTEX, perusahaan digital asal Amerika Latin dengan bisnis membantu perusahaan ritel besar seperti Walmart, memperluas bisnis ke pasar-pasar baru dengan layanan e-commerce, mencakup layanan pemesanan dan manajemen persediaan.

Perusahaan yang fokus pada pasar Amerika Latin ini mendapatkan pendanaan US$140 juta, yang rencananya akan digunakan untuk memperluas bisnisnya ke pasar yang lebih luas.

Melansir Techcrunch (25/11/2019), menurut data PitchBook, VTEX selama berdiri telah mengumpulkan pendanaan hingga US$13 juta. Pendanaan dari SoftBank menjadi salah satu yang terbesar, yang diterima perusahaan yang berdiri tahun 1999 ini. Perusahaan Amerika Latin lainnya yang didukung SoftBank ialah bisnis pengiriman online Rappi, platform pinjaman Creditas, dan startup teknologi properti QuintoAndar.

Baca Juga: Anak Usaha Startup Bekingan SoftBank Ini Ikutan Krisis, Pecat Karyawan Hingga . . . .

Mariano Gomide, pendiri dan CEO VTEX, mengatakan, selain Walmart, pelanggan VTEX lainnya antara lain Levi's, L'Oreal, dan Motorola. Setiap tahun VTEX memproses barang di sekitar 2.500 toko dengan nilai sekitar US$2,4 miliar. Nilai tersebut mengalami pertumbuhan 43% per tahun dalam lima tahun terakhir.

Sebelumnya VTEX telah berekspansi ke pasar-pasar seperti AS. Perusahaan tersebut masih menghasilkan sekitar 80% dari pendapatannya setiap tahun di Amerika Latin. Perusahaan telah menjadi mitra utama bagi pengecer dan merek yang tertarik untuk berekspansi di kawasan ini, menyediakan integrasi untuk melokalisasi etalase, platform untuk membantu merek mengelola hubungan pelanggan dan pasar, dan analitik, bersaing dengan perusahaan seperti SAP, Oracle, Adobe, juga tenaga penjualan.

Perusahaan memproses sekitar US$2,5 miliar transaksi setiap tahun, namun menghasilkan pendapatan yang relatif kecil sekitar US$69 juta. Dengan pasar yang lebih luas, meliputi Amerika Utara dan Eropa, diharapkan akan menghasilan pendapatan yang lebih baik.

Baca Juga: Kurangi Pencurian, Walmart Gunakan Vision AI

Tidak hanya pendapatan, ekspansi tersebut juga diharapkan dapat memberikan data yang lebih baik bagi perusahaan. Karena pada akhirnya, perangkat lunak e-commerce adalah kombinasi dari pengetahuan.

"Jika Anda tidak memiliki akses ke ribuan kasus global, Anda tidak dapat mengilhami perangkat lunak dengan pengetahuan," kata Gomide, seperti dikutip Techcrunch.

Menurut Gomide, perusahaan telah fokus pada satu wilayah tertentu, namun dia menyadari bahwa perdagangan adalah kegiatan yang dapat dilakukan secara global. Sementara saat ini masih sangat sedikit perusahaan yang dapat melayani dengan pendekatan global.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: