Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Jalur Utama untuk Jadi Konglomerat, Bukan Jalur 'Orang Dalam' Lho Ya!

Ini Jalur Utama untuk Jadi Konglomerat, Bukan Jalur 'Orang Dalam' Lho Ya! Kredit Foto: Shuterstock
Warta Ekonomi, Jakarta -

 

Seorang akuntan dan perencana keuangan Tom Corley menemukan empat jalur utama untuk menjadi konglomerat. Jalur tersebut ia temukan dalam penelitian Rich Habits yang telah ia lakukan selama 5 tahun terhadap 233 orang kaya di dunia.

Jalur untuk menggapai kekayaan ini bukanlah jalur “orang dalam” lho ya. Jalur yang dimaksud adalah pertama, jalur penabung dan investasi. Mereka yang gemar menabung dan berinvestasi memiliki peluang yang lebih besar untuk terus menumbuhkan kekayaan mereka.

Kedua, jalur pendaki perusahaan. Karyawan bekerja untuk perusahaan besar dan mencurahkan seluruh waktu dan energi mereka untuk mendapatkan posisi eksekutif senior, dengan gaji yang sangat tinggi.

Baca Juga: Nahas! Ngaku Konglomerat Ternyata Jual Saham Bodong, 107 Orang Jadi Korban

Selanjutnya, melansir dari CNBC Make It, yakni jalur virtuosos. Mereka yang melakukan profesi mereka dan mendapatkan bayaran yang mahal untuk pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki.

Dan yang terakhir adalah jalur pemimpi. Individu dalam grup ini semua mengejar mimpi, seperti memulai bisnis mereka sendiri, menjadi aktor, musisi, atau penulis buku terlaris yang sukses. Pemimpi menyukai apa yang mereka lakukan untuk mencari nafkah.

Dari hasil survei tersebut, ternyata jalur pemimpi adalah jalur yang paling cepat dan bermanfaat untuk menjadi konglomerat.

Baca Juga: Beda dari yang Lain, Konglomerat Ini Ogah Jelajah Antariksa, Alasannya Menyentuh. . .

Pertimbangkan daftar Forbes 400 tahun ini, misalnya: Tujuh dari 10 miliarder terkaya di dunia, termasuk Jeff Bezos, Bill Gates, Mark Zuckerberg dan Michael Bloomberg, semuanya adalah Pemimpi yang menjadi kaya dengan memulai perusahaan mereka sendiri.

Akan tetapi, jalur Pemimpi juga merupakan yang paling sulit, paling berisiko, dan paling membuat stres. Menurutnya, dibutuhkan daya tahan fisik dan mental yang luar biasa untuk menempuh jalan pemimpi.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: