Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ingin Balitbangtan Jadi yang Terdepan Majukan Pertanian, Mentan: Pertanian Harus Naik 5%

Ingin Balitbangtan Jadi yang Terdepan Majukan Pertanian, Mentan: Pertanian Harus Naik 5% Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, mendorong Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian (Balitbangtan) RI untuk menjadi jajaran terdepan dalam membantu dirinya tanggap akan kendala pertanian di masa mendatang. Dalam rapat kerja perihal "Penguatan Manajemen Badan Litbang Pertanian dan Sosialisasi Program–Program Strategis" di Auditorium Prof.Dr.Ibrahim Manwan, Balai Serealia, Maros, Selasa (26/11/19) itu, Mentan dipertemukan dengan 315 orang peneliti dan pengembang pertanian di seluruh Indonesia dari Aceh sampai Papua.

"Saya itu Mentan baru. Jadi, tolong bantu saya sama-sama kita bangun pertanian kalau saya ada yang tidak bisa saya kerjakan. Oleh karena itu, jajaran Balitbangtan harus menjadi jajaran yang terdepan membantu Syahrul Yasin Limpo agar Tuhan tidak menyesal berikan saya anugerah," ucap Syahrul dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (27/11/2019).

Baca Juga: Di Unhas, Mentan Sampaikan Pentingnya Pertanian Modern

Mentan mengungkapkan jika dirinya memiliki waktu sedikit, yakni 5 tahun, untuk memajukan pertanian Indonesia sehingga dirinya menginginkan kerja pejabat bidang pertanian harus lebih cepat, lebih fokus, lebih serius, dan lebih berenergi dari apa yang pernah ada kemarin. Tujuannya adalah bagaimana agar pertanian ini harus lebih baik.

"Tujuannya satu: agar pertanian ini bisa lebih mampu menjamin hadirnya kehidupan bangsa yang makin baik melalui hadirnya pertanian lebih optimal," tutur Syahrul.

Syahrul mengatakan bahwa pertanian menentukan kuat atau tidaknya sebuah bangsa. Bangsa kuat dan tidak pecah bila pertanian kuat. Pertanian juga menentukan hadirnya penerintah provinsi yang bisa mengurus rakyatnya, hadirnya kabupaten yang bisa mengurus rakyatnya. Pertanian juga memperkuat hadirnya bupati di daerah yang bisa menentukan kesejahteraan rakyatnya.

"Apakah camat ini kerja atau tidak? Pertanian itu ukuran seorang Kepala Desa peduli tidak dengan apa yang menjadi tanggung jawabnya," ungkapnya.

Menurutnya, jajaran pertanian mampu menjadi support system yang kuat pada negara dari pusat hingga pelosok. Dengan begitu, sebenarnya tanggung jawab Kementerian pertanian (Kementan) luar biasa. Jika teledor sedikit, karena pertanian itu sangat rentan dengan cuaca, penyakit, dan bencana alam, bisa mengancam rakyat.

Selain itu, dirinya juga menyampaikan bahwa rakyat itu diperkuat dengan hadirnya pertanian agar dia makin mampu membuat dirinya berkarya lebih kuat memecahkan masalah kehidupan. Oleh karena itu, mandiri adalah tujuan nanti agar bisa mengekspor pertanian Indonesia ke luar.

Mentan juga menyampaikan jika pertanian ingin lebih maju harus menggunakan berbagai teknologi dan kemampuan-kemampuan lainnya. Harapannya, pertanian yang maju-mandiri-modern adalah awal agar produktivitas meningkat, terutama di tangan Balitbangtan.

"Jadi, tidak usah dijelaskan apa itu produktivitas karena kalian lebih tahu. Tidak ada pertanian tahun ini yang tidak naik 5%. Bahkan, jika naik 4% saja, saya anggap gagal," tukas Syahrul.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: