Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pompeo Nyatakan Dokumen Rahasia Buktikan China Langgar HAM di Xinjiang

Pompeo Nyatakan Dokumen Rahasia Buktikan China Langgar HAM di Xinjiang Kredit Foto: Reuters/Alex Wroblewski
Warta Ekonomi, Washington -

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo menegaskan, bocoran dokumen baru-baru ini mengonfirmasi China melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap Muslim Uighur dan kelompok minoritas lainnya di tahanan massal.

Grup jurnalis internasional merilis dokumen rahasia milik pemerintah China pada Minggu (24/11) yang menggambarkan represi di dalam kamp kerja paksa di wilayah Xinjiang.

"Berbagai laporan itu konsisten dengan banyaknya bukti bahwa Partai Komunis China melakukan pelanggaran HAM dan pelecehan terhadap individu di tahanan massal," ungkap Pompeo yang mendesak China membebaskan semua orang yang ditahan secara sewenang-wenang.

Baca Juga: Mike Pompeo Dikabarkan Ingin Mundur, Alasannya. . .

Dia menyatakan informasi dalam dokumen itu mengonfirmasi terjadinya pelanggaran HAM yang sangat besar di sana. "Ini menunjukkan bahwa itu tidak acak, itu disengaja dan itu masih berlangsung," papar Pompeo, dilansir Reuters.

Publikasi dokumen rahasia oleh Konsorsium Internasional Jurnalis Investigatif (ICIJ) itu setelah laporan New York Times pada 16 November berdasarkan dokumen rahasia yang mengungkap rincian tindakan China terhadap etnik Uighur dan Muslim lain di kawasan itu. Para pakar dan aktivis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan sekitar 1 juta Uighur dan anggota kelompok minoritas Muslim lainnya telah ditahan di sejumlah kamp di Xinjiang.

ICIJ menyatakan memperoleh daftar panduan 2017 yang secara efektif menjadi manual untuk operasional kamp. Dokumen itu memerintahkan bagaimana mencegah pelarikan, menjaga kerahasiaan tentang keberadaan kamp, indoktrinasi tahanan dan kapan membiarkan tahanan bertemu keluarga atau bahkan menggunakan toilet.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: