Kredit Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) CIF Rotterdam basis di akhir November 2019 masih fluktuatif, tetapi cenderung naik sebesar 4,2% menjadi US$692,5 per MT dibandingkan awal pekan lalu yang hanya US$660 per MT.
Rata-rata harga CPO pekan ini yakni US$687,5 per MT, yang mana rataan harga ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu sekitar US$678,9 per MT. Sentimen yang mengikuti terjadinya fluktuasi harga CPO di antaranya melemahnya harga minyak kedelai (soybean oil/SBO) sebagai minyak nabati substituen.
Data Investing mencatat penurunan harga minyak kedelai (SBO) selama sepekan terakhir sebesar 3,54% dari USCents 31,34 per Pound menjadi USCents 30,23 per Pound.
Baca Juga: Jika India Turunkan Tarif Impor Minyak Sawit, Maka . . .
Uniknya, harga CPO yang tercatat US$705 per MT pada Jumat (22/11/2019) lalu mencetak rekor tertinggi selama dua tahun terakhir. Ekspektasi menurunnya produksi minyak sawit di Indonesia dan Malaysia pada pertengahan 2020 mendatang akibat cuaca kering yang melanda Asia Tenggara sejak Agustus lalu akan memengaruhi harga CPO.
Di saat yang bersamaan, konsumsi domestik CPO di Indonesia dan Malaysia diprediksi meningkat sebagai respons atas mandatori B20 dan B30 yang akan diterapkan di kedua negara tersebut. Ditambah lagi, asumsi analis terkait perkembangan perang dagang yang melibatkan AS-China yang belum menemukan titik terang ikut menimbulkan ketidakpastian terhadap harga sawit.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
