Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Segini Kebutuhan Tambahan Listrik yang Dibutuhkan Ibu Kota Baru

Segini Kebutuhan Tambahan Listrik yang Dibutuhkan Ibu Kota Baru Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mempersiapkan pasokan energi terkait rencana pemindahan ibu kota baru Indonesia dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur. Salah satunya adalah penyediaan pasokan listrik guna menunjang jalannya roda pemerintahan dan perkonomian di masa mendatang.

Menteri ESDM, Arifin Tasrif, memproyeksikan tambahan kebutuhan pasokan listrik di ibu kota baru tersebut sekitar 1.555 Mega Watt (MW) pada tahun 2024. Angka ini didapat dengan mempertimbangkan asumsi akan lonjakan perpindahan penduduk sekitar 1,5 juta jiwa dengan konsumsi listrik sebesar 4.000 kilo Watt hour (kWh).

Baca Juga: Kembangkan Energi Terbarukan, Menteri ESDM: Kita Butuh Dukungan Universitas

"Jika (mempertimbangkan) reserve margin 30 persen, diperkirakan tambahan pasokan tenaga listrik yang harus disiapkan sebesar 1.555 MW," jelas Arifin dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (27/11).

Di samping faktor perpindahan penduduk dan konsumsi listrik, Pemerintah mempertimbangkan pula kebutuhan energi listrik sebesar 6.000 Giga Watt hour (GWh), susut jaringan 10%, faktor beban 63%, dan produksi listrik 6.600 GWh. Dengan begitu, keseluruhan beban puncak diasumsikan mencapai 1.196 MW.

"Sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) sampai 2024, tambahan pasokan di Kalimantan Timur tercatat sebesar 691 MW sehingga masih diperlukan tambahan sebesar 884 MW," sambung Arifin.

Saat ini, kondisi sistem ketenagalistrikan di ibu kota baru melalui sistem interkoneksi Pulau Kalimantan adalah daya mampu netto 1.596 MW, beban puncak 1.094 MW, dan cadangan 474,2 MW atau 30 persen.

Sementara itu, beban listrik di Kabupaten Penajam Paser Utara mencapai 15,89 MVA yang dipasok dari GI (Gardu Induk) Petung dengan kapasitas sebesar 90 MVA. Sementara, beban listrik di Kabupaten Kutai Kertanegara baru mencapai 117,54 MW yang dipasok dari GI Karang Joang, GI Manggarasari, GI Senipah dengan total GI sebesar 290 MVA.

Berdasarkan data PT PLN, kondisi kelistrikan di Kalimantan sekarang tercatat memiliki cadangan sebesar 331,5 MW.

Angka cadangan tersebut berasal dari daya mampu netto sebesar 1.778 MW, sedangkan beban listrik yang harus dipasok sebesar 1.446,5 MW. Adapun daya mampu pasok dari pembangkit listrik yang ada di Kalimantan total mencapai 1.984 MW. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: