Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kala Anak-Anak Konglomerat Ramaikan Istana

Kala Anak-Anak Konglomerat Ramaikan Istana Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ramai diisi oleh kaum milenial dengan mengemban berbagai jabatan.

Pertama, kursi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) diisi oleh Nadiem Makarim. Mantan CEO Gojek Indonesia itu diketahui baru berusia 35 tahun dan merupakan menteri termuda di Kabinet Jokowi-Ma'ruf.

Selanjutnya, Wakil Menteri Pariwisata ditempati oleh Angela Tanoesoedibjo yang notabennya adalah anak dari konglomerat Indonesia, Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo.

Selain Nadiem dan Angela, Jokowi juga baru saja menunjuk Putri Indahsari Tanjung atau Putri Tanjung sebagai Staf Khusus (Stafsus) untuk presiden.

Baca Juga: Satu-Satunya dari Indonesia, Nadiem Makarim Masuk Daftar 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia

Putri Tanjung merupakan putri sulung dari Chairul Tanjung (CT), pemilik CT Corp. CT merupakan konglomerat yang dikenal dengan julukan Si Anak Singkong. Putri Tanjung sendiri adalah CEO dari Creativepreneur.

Jabatan Stafsus yang diemban Putri Tanjung sering disangkutpautkan dengan kekayaan sang ayah. Ia pun merasa ‘gerah’ dengan hal itu. "Bapak gue itu gak punya kamar mandi di rumahnya, Bapak gue itu dari keluarga miskin, dia harus bekerja keras untuk menguliahkan dirinya sendiri dan adek-adeknya," geramnya.

Baca Juga: Jadi Staf Presiden Jokowi, Berapa Gaji Putri Tanjung?

Putri mengaku, ia juga ikut terbawa kerja keras karena memang dididik oleh orang tua yang mengajarkannya untuk mandiri sejak kecil.

Ia pun bercerita bagaimana ayahnya mendidiknya dengan begitu keras agar anak-anaknya menjadi orang yang mandiri. Putri juga yakin setiap orang bisa meraih kesuksesan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: