Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

SAP Express Bidik Pertumbuhan Pendapatan 30-40% di 2020

SAP Express Bidik Pertumbuhan Pendapatan 30-40% di 2020 Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Satria Antaran Prima (SAP Express) memproyeksikan target pertumbuhan pendapatan  pada 2020 bisa mencapai 30-40% atau sekitar Rp500 miliar. Angka itu naik dari proyeksi pendapatan hingga akhir tahun 2019 yang berkisar Rp300-Rp350 miliar.

Presiden Direktur SAP Express, Budiyanto Darmastono, mengatakan bahwa untuk mencapai target tersebut, perusahaan akan melakukan penetrasi lebih dalam ke pasar e-commerce dengan memperbanyak outlet/sales counter.

Baca Juga: SAP Express Siapkan Belanja Modal Rp20 Miliar di 2020

"Kami menargetkan porsi pendapatan yang berasal dari bisnis e-commerce dengan menambahkan lebih banyak pelanggan e-commerce ke portofolio," kata Budiyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (28/11/2019).

Selain itu, perseroan juga akan fokus di dalam peningkatan sistem IT dan memperkuat jangkauan operasional. Soal jangkauan operasional, perusahaan berencana akan membuka beberapa kantor cabang baru di 2020. Budiyanto mengatakan penambahan cabang baru di cabang dan subcabang baru ini untuk mempercepat distribusi dan pelayanan yang lebih luas. Beberapa wilayah yang akan menjadi lokasi kantor cabang baru di antaranya Bika, Nabire, Wamena, Subang, Sibolga, Nias, Baturaja, Lampung Tengah, Natuna, dan lain-lain.

"Cabang-cabang kita selama ini masih call centre. Tahun depan seluruh cabang akan ditempakan tim sales sehingga mereka bisa jualan sehingga akan meningkatkan pendapatan," tambahnya.

Ia mengungkapkan hingga kuartal III tahun 2019, perseroan telah mencatat pendapatan sebesar Rp274,91 miliar. Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya mencatat Rp158,73 miliar. Demikian juga profitability, hingga semester III tahun ini, perusahaan tercatat membukukan laba bersih sebesar Rp18,17 miliar atau meningkat signifikan dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya yang masih mencatat kerugian sebesar Rp918,25 juta.

"Kenaikan pendatapan dan laba bersih ini sebagai imbas positif dari maraknya transaksi penjualan ritel melalui e-commerce yang melibatkan aktivitas pengiriman barang," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: