Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Akhir Tahun, Stok Pangan di DKI Jakarta Aman

Jelang Akhir Tahun, Stok Pangan di DKI Jakarta Aman Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DKI Jakarta menggelar rapat guna memastikan kondisi pasokan, stok, harga, kesiapan instansi terkait dan stabilitas ekonomi dalam menghadapi akhir tahun di DKI terjaga dengan baik.

"Berdasarkan hasil koordinasi dengan instansi terkait, diperoleh informasi bahwa pasokan dan stok beberapa komuditas pangan penting relatih aman dan ter-manage dengan baik, seperti beras, daging ayam ras, telur, minyak goreng, bawang putih, cabe-cabean, dan bahan-bahan makanan strategis lainnya," kata Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta Hamid Ponco Wibowo di Jakarta, Kamis (28/11/2019).

Selanjutnya terkait pasokan LPG 3 kg, sampai saat ini penggunaannya baru terpakai 83% dari kapasitas yang tersedia, sehingga aman. Pertamina bahkan berjanji akan menambah sebanyak 50% dari kebutuhan sampai Desember 2019.

Baca Juga: Mau Ketahanan Pangan Tercipta, Kuncinya Cuma Diversifikasi Beras

Upaya untuk mengoptimalkan pasokan kebutuan bahan makanan juga dilakukan oleh BUMD di DKI Jakarta seperti peningkatan pasokan daging ayam ras oleh Dharma Jaya, kerja sama Pasar Jaya dengan Kementan (Toko Tani Indonesia) dan Bulog (Rumah Pangan Kita) untuk memperkuat pasokan bawang merah, serta optimalisasi mesin Controlled Atmosphere Storage (CAS) untuk pasokan cabai merah di Pasar Kramat Jati.

Selain itu, kegiatan ini merupakan upaya untuk ikut membantu stabilisasi harga di kawasan sekitar Jakarta. Pasalnya sekitar 30% pasokan di Jakarta dibeli oleh pedagang di empat kota sekitar, seperti Bogor, Depok, Banten, dan Bekasi. Salah satu alternatif solusi untuk hal tersebut adalah mengoptimalkan distribution center di kota-kota tersebut yang dimiliki oleh Pasar Jaya.

"TPID mengimbau masyarakat, kiranya menghadapi libur akhir tahun tetap mengedapankan rasionalitas, yaitu berbelanja dengan bijak sesuai dengan kewajaran. Kepada pedagang, agar tetap mengambil keuntungan normal sebagai wujud kepedulian terhadap stabilitas ekonomi DKI," tambah Hamid.

Melihat perkembangan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) dan inflasi bahan makanan Jakarta selama Januari-Oktober 2019, diperkirakan tingkat inflasi DKI Jakarta pada akhir tahun dapat mencapai target inflasi nasional sebesar 3,5% ± 1%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: