Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Karena Terlalu 'Lindungi' Trump dan Elon Musk, Twitter Kena Semprot Bos Wikipedia!

Karena Terlalu 'Lindungi' Trump dan Elon Musk, Twitter Kena Semprot Bos Wikipedia! Kredit Foto: Foto/REUTERS/Jonathan Ernst
Warta Ekonomi, Surakarta -

Donald Trump sudah lama dikritik karena retorikanya yang pedas, termasuk cuitan yang memerintahkan empat anggota kongres untuk mundur dari kursinya. Twitter mengatakan akan menghapus cuitan itu, tapi tidak jadi dengan dalih 'untuk kepentingan percakapan publik'.

Pendiri Wikipedia Jimmy Wales menuduh Twitter memperlakukan pengguna kelas atas dengan standar yang berbeda dari yang lain. Ia mengatakan, Presiden AS Donald Trump seharusnya telah diboikot dari platform sejak lama.

"Banyak hal yang salah yang ia katakan, menyerang orang dengan cara yang berlebihan. Jelas, mereka (Twitter) memperlakukannya dengan aturan yang berbeda," kata Wales, dikutip dari Sputnik News, Jumat (29/11/2019).

Baca Juga: Uni Eropa Akui Trump Adalah Masalah Utama buat...

Pengecekan fakta oleh The Washington Post menemukan, Trump telah membuat 13.435 pernyataan yang mengandung misinformasi alias menyesatkan per 9 Oktober. Hampir seperlima dari klaim itu berasal dari akun Twitter-nya. Trump juga dituduh mengujar kebencian mengenai ras dan imigrasi, serta serangan terhadap lawan politiknya, seperti Elijah Cummings.

Wales juga menyebut nama Bos Tesla, Elon Musk sebagai objek 'tebang-pilih' dari Twitter; miliarder itu bercanda berlebihan tentang tuduhan pedofil yang dilayangkan kepadanya. "Kebanyakan orang akan diblokir karena hal seperti itu," imbuhnya.

Menurut Wales, orang-orang seperti Musk lolos dari 'aturan ketat' karena menghasilka banyak kunjungan sehingga berujung pada pendapatan iklan.

"Saya pikir, model bisnis mereka bertentangan dengan melakukan hal yang benar," kata Wales lagi,

Sekadar informasi, Twitter mengatakan, para pemimpin dunia tak sepenuhnya berada di atas aturannya. Jika seorang politisi mempromosikan terorisme atau mengancam seseorang dengan kekerasan dalam cuitan, itu akan dihapus.

Twitter akan membuat pengecualian terhadap cuitan yang melanggar standarnya tetapi memiliki nilai kepentingan publik. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: