Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kerja Sama Indonesia-Belanda Dorong Ekspor Dekorasi Rumah

Kerja Sama Indonesia-Belanda Dorong Ekspor Dekorasi Rumah Kredit Foto: Kemendag
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perdagangan bersama para pemangku kepentingan di sektor dekorasi rumah (home décor) Indonesia menyepakati naskah teknis kerja sama (technical arrangement/TA) kolaborasi pengembangan sektor dekorasi rumah di Jakarta, Kamis (21/11).

Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor (KPE) Kemendag, Marolop Nainggolan, mengungkapkan bahwa disepakatinya TA ini merupakan tindak lanjut penandatanganan kesepakatan kerja sama Pemerintah Indonesia dan Belanda (Centrum tot Bevordering van de Import uit Ontwikkelingslanden/CBI) dalam mengembangkan sektor dekorasi rumah Indonesia ke pasar Eropa.

Baca Juga: Kemendag Sosialisasikan Aturan IMEI di Pusat Perbelanjaan

Pihak-pihak yang menandatangani kesepakatan TA tersebut yaitu Direktur KPE Kemendag Marolop Nainggolan, Direktur Akses Sumber Daya Industri dan Promosi Internasional Kementerian Perindustrian Tony T. H. Sinambela, Direktur Pengembangan Pasar Luar Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bonifasius W Pudjianto, Sekretaris Jenderal Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur, dan Perwakilan CBI Thomas Vonk.

"TA ini akan menjadi acuan bersama dalam rangka memperkuat kapasitas eksportir Indonesia di sektor produk dekorasi rumah, khususnya untuk meningkatkan daya saing ekspor dan tanggung jawab sosial usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia sehingga lebih mudah masuk pasar Eropa," ujar Marolop dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (29/11/2019).

Marolop melanjutkan, kerja sama di sektor dekorasi rumah ini akan berlangsung selama lima tahun sejak 2019-2024 dan kolaborasi antarinstansi pemerintah ini penting sebagai bentuk komitmen implementasi kerja sama di sektor dekorasi rumah.

Marolop juga menjelaskan, program kerja sama Kemendag dengan CBI Belanda terdiri dari beberapa tahapan. Pertama-tama, perusahaan yang merupakan UKM yang telah mendaftarkan diri diseleksi melalui sistem audit yang ketat. Kemudian, perusahaan yang terpilih akan menjalani program pembinaan ekspor yang meliputi bimbingan teknis dan pelatihan, program-program pelatihan terkait pemahaman pasar Eropa, serta pengembangan kinerja tanggung jawab sosial.

Selanjutnya, program akan fokus kepada peningkatan strategi penetrasi pasar bagi UKM untuk dapat memasuki pasar Eropa. Pada tahap ini, UKM akan difasilitasi untuk mengikuti berbagai kegiatan pemasaran seperti partisipasi pada pameran, misi dagang antarpelaku usaha (B2B), dan pemasaran daring.

"Pelaku eksportir kita, khususnya dari sektor dekorasi rumah akan mendapat kesempatan untuk dibina secara langsung dari tenaga ahli CBI Belanda. Hal ini tentu sangat menguntungkan karena mereka bisa mendapatkan informasi lengkap dan terkini dari perspektif pembeli," lanjut Marolop.

Penjaringan peserta untuk program ini telah dilakukan sampai dengan September 2019 dan telah terkumpul 93 perusahaan dari seluruh Indonesia. "Seleksi terhadap seluruh perusahaan tersebut akan dilakukan segera pada akhir 2019 sampai awal 2020," ujar Perwakilan CBI, Thomas Vonk, yang hadir dalam penandatangan TA tersebut.

Kriteria yang ditentukan bagi perusahaan yang akan mengikuti program ini yaitu UKM Indonesia dengan fokus produk dekorasi rumah berbahan kayu, rotan, dan serat alami lainnya; merupakan perusahaan siap ekspor; memiliki saham minimal 51 persen; memiliki karyawan sebanyak 5.500 orang; serta memiliki program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang dapat dikembangkan.

Produk dekorasi rumah Indonesia masih berpeluang besar di pasar Eropa. Total ekspor sektor ini ke kawasan Eropa mencapai US$502,9 juta pada 2018. Belanda menempati peringkat pertama sebagai pasar terbesar produk dekorasi rumah dengan pangsa pasar sebesar 21,70 persen dengan tren yang terus meningkat, yaitu tercatat sebesar 3,4 persen dalam 5 tahun terakhir. Selanjutnya, pasar terbesar kedua dan ketiga produk dekorasi rumah Indonesia adalah Inggris dan Jerman, dengan pangsa pasar masing-masing 15,36 persen dan 14,96 persen.

Indonesia sebagai ekonomi terbesar ke-16 di dunia merupakan salah satu mitra ekonomi utama bagi Belanda. Belanda juga merupakan mitra penting Indonesia untuk kerja sama ekonomi di kawasan Eropa. Untuk itu, keduanya terus berupaya meningkatkan kemitraan dan kerja sama ekonomi yang komprehensif.

"Melalui program ini ditargetkan akan ada peningkatan ekspor di sektor dekorasi rumah Indonesia ke pasar Eropa," pungkas Marolop.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: