Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Geger Tuduhan Gak Perawan Bikin Atlet Senam SEA Games 2019 Mundur, Ibu: Ah Sedih!

Geger Tuduhan Gak Perawan Bikin Atlet Senam SEA Games 2019 Mundur, Ibu: Ah Sedih! Kredit Foto: SINDOnews /Solichan Arif
Warta Ekonomi, Kediri -

Kisruh pemulangan paksa atlet senam lantai yang dituding tidak perawan memberikan kabar yang tak mengenakkan. Shalfa Avrila Siani (18), atlet senam lantai SEA Games 2019 asal Kediri memutuskan berhenti dari olahraga yang mengharumkan nama daerah, bangsa dan negaranya.

Ibunda Shalfa, Ayu Kurniawati mengatakan bahwa putri sulungnya itu sudah terlebih dahulu kecewa dan patah hati. Kalau pun ada keadilan yang memberinya kesempatan kembali ke pelatnas, gadis itu akan menolak.

"Sudah memutuskan tidak mau lagi menjadi atlet," tutur Ayu saat ditemui di rumahnya Kelurahan Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri Jumat (29/11/2019).

Baca Juga: Kisruh Atlet Senam Dipulangkan Paksa, Kata Sesmenpora Bukan karena Gak Perawan Kok tapi...

Shalfa sudah akrab dengan olahraga senam lantai sejak sejak duduk di bangku kelas dua sekolah dasar. Ia memang punya bakat. Selama diberi bimbingan guru di sekolah dan KONI daerah, bakatnya semakin nampak.

Potensi anak sulung pasangan Satrio Utomo dan Ayu Kurniawati dilirik KONI Jawa Timur. KONI Jatim merekomendasikan Shalfa dikirim ke pusat pelatihan Persani (Persatuan Senam Indonesia) di Gresik.

"Sejak kelas empat SD anak saya kemudian pindah ke Gresik. Tinggal di mess atlet dan sekolah," terang Ayu.

Di Gresik hingga kelas 3 SMA (SMAN 1 Kebomas) prestasi atlet Shalfa terus menanjak. Ia menyabet sejumlah medali emas tingkat daerah dan nasional. Di antaranya meraih emas di Kejurnas Jambi dan menyabet perunggu di kejuaraan Olahraga Asian School 2017 di Singapura.

"Total ada 49 medali," kata Ayu yang memperlihatkan beberapa medali yang ditempatkan di dalam bingkai kaca (pigora).

Baca Juga: Ya Allah, Diusir dari Pelatnas SEA Games Gara-Gara Dituduh Gak Perawan

Gadis 18 tahun itu tercatat sebagai atlet Pelatda selama dua tahun dimana setiap bulan menerima honor dari negara Rp4 juta per bulan. Kemudian selama dua bulan (Oktober dan November 2019) masuk Pelatnas dengan gaji tiap bulan Rp6 juta.

Namun karier sebagai atlet yang ditapaki selama sepuluh tahun itu runtuh seketika setelah Persani memulangkan paksa dengan alasan tidak perawan. Ayu tidak membantah putri sulungnya memang pacaran. Ia juga tidak menyangkal pernah mendapat pemberitahuan dari pelatih jika Shalfa melakukan pelanggaran indispliner.

Ayu tidak bisa menerima pemulangan paksa itu karena alasan sudah tidak perawan. Selain menghancurkan masa depan anaknya, hasil tes keperawanan di dokter kandungan RS Bhayangkara Kediri menyatakan tidak ada selaput dara yang rusak.

"Tapi kenapa hasil tes dari RS Bhayangkara itu tidak bisa diterima?," keluhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: