Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Udah Bosan! Masyarakat Gak Peduli Lagi Soal Kepulangan Habib Rizieq

Udah Bosan! Masyarakat Gak Peduli Lagi Soal Kepulangan Habib Rizieq Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif Parameter Indonesia, Adi Prayitno memaparkan hasil survei wajah Islam politik pascapemilihan presiden 2019 lalu. Survei menyebut mayoritas masyarakat Indonesia tidak peduli dengan bantuan pemerintah atas kepulangan Habib Rizieq Shihab (HRS).

“Sebanyak 31,7 persen responden menginginkan agar pemerintah membantu kepulangan HRS,” ujar dia ketika ditemui Republika di kantor Parameter, Jumat (29/11/2019).

Sambung dia, jumlah yang menolak bantuan pemerintah atas kepulangan Habib atau agar menetap di Arab, tidak terlampau jauh jumlahnya, yaitu sekitar 22,6 persen.

Baca Juga: Diminta Bukti, Jubir Habib Rizieq Serang Balik Pemerintah

Namun, berdasarkan survei, sebanyak 45,7 persen tidak acuh pada bantuan pemerintah yang diharapkan terkait kepulangan HRS. “Jadi ada kecenderungan masyarakat tak peduli soal memulangkan HRS dengan bantuan pemerintah,” katanya.

Secara umum, survei juga dilakukan terhadap keputusan pemulangan HRS. Sekitar 34,6 persen menginginkan HRS agar pulang ke Indonesia. Sedangkan 19,5 persennya menginginkan HRS menetap di Arab Saudi.

Namun demikian, 45,9 persen dari responden tidak terlalu peduli terkait bantuan pemerintah dalam kepulangan HRS dengan tidak menjawabnya.

Baca Juga: Kantor Mahfud MD Digeruduk FPI, Minta Pulangkan Habib Rizieq Serunya

“Ini menunjukkan bahwa masyarakat terlampau tidak peduli dan sudah bosan pada isu ini,” ungkap dia.

Dari segi partai politik, pemilih partai di kubu Prabowo–Sandi, menjadi pihak yang paling menginginkan agar HRS dipulangkan ke Indonesia. Sedangkan pemilih di partai koalisi Jokowi hanya memiliki perbedaan dua persen saja antara dipulangkan atau di Arab saja, dengan mayoritas menginginkan agar di tetap Arab.

Adi menyebut, survei itu dilakukan pada 5 hingga 12 Oktober 2019.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: