Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ajak Tito Bahas Soal Jihad, FPI: Bawa Pakar-Pakarnya Ya Pak, Biar Enggak Malu-Malu Amat

Ajak Tito Bahas Soal Jihad, FPI: Bawa Pakar-Pakarnya Ya Pak, Biar Enggak Malu-Malu Amat Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Terkait persoalan khilafah Islamiyah dan jihad di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Front Pembela Islam (FPI), Ketua Umum FPI, Ahmad Sobri Lubis siap bertemu dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Kendati demikian, Sobri yakin bahwa Tito sudah mengerti apa yang dimaksud dalam AD/ART FPI. Namun, bila memang tetap diminta untuk memberikan penjelasan, pihaknya siap menjelaskan termasuk soal konsep NKRI bersyariah.

"Pak Tito sudah paham banget lah, soal jihadnya FPI. Sangat siap dong, tenang tenang saja, santai-santai saja," ujarnya.

Baca Juga: Pak Tito Coba Temui FPI, Tanya Konsep Khilafah Islamiyah

Sobri menjelaskan, yang dimaksud dengan jihad di FPI, yakni seperti membela Negara Kesatuan Republik Indonesia atas dasar semangat jihad untuk mengusir penjajah Belanda.

"Indonesia atas dasar jihad, berdirinya negera ini atas dasar jihad, tidak ada Pancasila tanpa jihad, tidak ada NKRI tanpa jihad. Resolusi jihad ulama, mengusir habis penjajahan. Itu yang dijaga oleh FPI, negeri ini wajib tegak," ujarnya.

Maka, konsep tersebut tidak melanggar Pancasila dan hukum. "Melanggar Pancasila tidak, melanggar hukum tidak. Masih ojok ojok ini apa, ada syariah ada jihad, maunya apa? Jihad itu ajaran Islam, syariah juga ajaran Islam. Apa yang melanggar di negara ini. Khilafah islamiyah, Pancasila khilafah islamiyah. Apa yang melanggar di negara ini," katanya.

Baca Juga: Kemenag Cuma Kasih Rekomendasi, SKT FPI di Tangan Tito

Untuk itu, daripada berpolemik di ruang publik, kata Sobri, lebih baik Mendagri bertemu dengan FPI. "Dia juga bawa pakar-pakarnya. Biar nanti enggak malu-malu amat begitu. Diskusi bareng," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: