Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pria Penyandang Disabilitas Masih Ajarkan Al Quran dari Tempat Tidur, Ternyata Harapannya...

Pria Penyandang Disabilitas Masih Ajarkan Al Quran dari Tempat Tidur, Ternyata Harapannya... Kredit Foto: Harian Sinar
Warta Ekonomi, Kuala Lumpur -

Seorang penyandang cacat di Malaysia masih mampu melakukan kegiatan yang mulia dalam hidupnya. Mohamad Azfar Mohd Yusuf (31) dari Kampung Huda, Sungai Petani, Kedah, yang tetap mengajarkan Al Quran kepada orang-orang meski tidak dapat bergerak dari tempat tidur.

Diwartakan Sinar Harian, Mohamad Azfar telah mempelajari Al Quran sejak ia masih muda. Menurutnya, saat itu ia tidak begitu pandai membaca Al Quran, tetapi setelah beberapa guru agama datang ke rumahnya untuk memberi pelajaran privat, tumbuh keinginannya untuk juga menjadi seorang guru agama.

"Saya mulai mengajarkan Al Quran kepada 10 anak di tahun 2005 dan itu membuat saya senang bahwa saya dapat menyebarkan pengetahuan saya tentang Al Quran!" kata Azfar sebagaimana dikutip dari World of Buzz.

Baca Juga: Bebas Hukuman Mati Malaysia, Maria Exposto Tiba di Sydney

Untuk membuat anak-anak tetap termotivasi, ia mengatakan bahwa dirinya menghargai mereka dan memberi mereka hadiah kecil seperti mainan, bahan bacaan atau es krim.

"Dengan ini, lebih mudah untuk mendapatkan perhatian mereka dan juga membuat mereka mendengarkan instruksi karena saya tidak bisa bergerak," lanjut Azfar.

Azfar mengatakan bahwa ia selalu meminta bantuan dari siswa yang lebih tua untuk membantu mengendalikan siswa yang lebih muda sehingga mereka tetap tenang dan memperhatikan.

Dia juga sangat berterima kasih bahwa orangtuanya yang menilainya cukup dapat dipercaya untuk mengirim anak-anak mereka ke kelasnya dan dengan ini, dia merasa seperti dia berkontribusi kepada masyarakat dengan caranya sendiri yang kecil.

Baca Juga: Dengan Muka Lebam, Korban Pengeroyokan Suporter Malaysia Buka Suara

Saat ini Mohamad Azfar memiliki sekitar 42 siswa dari usia 5-17 tahun, ia memiliki slot waktu yang berbeda pada hari yang berbeda. Selain itu, ia juga menerima panggilan selain pesan WhatsApp dari orang dewasa yang kesulitan membaca Al Quran.

"Saya berharap kerja keras saya akan dapat menginspirasi semua orang untuk mendapatkan pengetahuan dan membaca Al Quran."

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: