Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ribuan Orang di India Lakukan Aksi Protes Terkait Kasus Pemerkosaan

Ribuan Orang di India Lakukan Aksi Protes Terkait Kasus Pemerkosaan Kredit Foto: Ilustrasi Foto/Shutter Stock
Warta Ekonomi, New Delhi -

Aksi protes dan kemarahan warga di kota Hyderabad, India meningkat setelah diduga terjadi pemerkosaan dan pembunuhan terhadap seorang dokter hewan yang berusia 27 tahun. Ribuan orang melakukan aksi protes di kantor polisi dan menuntut agar pelaku mendapatkan hukuman mati.

Korban diketahui ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan setelah dia menghilang pada Rabu (27/11) lalu. Polisi menduga korban diperkosa oleh sebuah kelompok geng sebelum akhirnya dibunuh. Empat pria telah ditangkap sehubungan dengan kasus ini.

Korban meninggalkan rumah dengan mengendarai sepedanya sekitar pukul 18.00 waktu setempat untuk bertemu dokter. Tidak lama kemudian, dia menelepon keluarganya dan mengatakan bahwa ban sepedanya kempes. Seorang pengemudi truk menawarkan bantuan untuk memperbaiki sepedanya dan korban diminta menunggu di dekat alun-alun kota.

Baca Juga: Sadis, Seorang Dokter Muda di India Tewas Dibakar Setelah Diperkosa

Setelah itu, korban sulit dihubungi dan tubuhnya ditemukan sudah tidak bernyawa di kolong flyover oleh pengantar susu pada Kamis pagi. Kasus dugaan pemerkosaan dan pembunuhan ini menjadi tren teratas di Twitter.

Puluhan ribu cicitan warganet menuntut keadilan bagi korban. Selain itu warga komunitas Shamshabad di Hyderabad, yang merupakan tempat tinggal korban, memasang papan yang bertuliskan No Media, No Police, No Outsiders, No Sympathy, Only Action, Justice.

Politisi terkemuka telah berbicara terkait kasus tersebut. Salah satunya yakni Sekretaris Jenderal Congress Party, Priyanka Gandhi Vadra. Dia mengatakan harus ada pola pikir yang diubah agar tidak ada lagi perempuan yang dianiaya.

"Pola pikir kita harus berubah. Kita harus menolak kekerasan di mana perempuan dianiaya setiap hari," kata Vadra dilansir BBC.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: