Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penyertaan Modal Negara ke BUMN Capai Rp105 Triliun, Dua Perusahaan Ini Dapat Jatah Paling Banyak

Penyertaan Modal Negara ke BUMN Capai Rp105 Triliun, Dua Perusahaan Ini Dapat Jatah Paling Banyak Kredit Foto: Bambang Ismoyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Badan Usaha Milik Negara mengonfirmasi bahwa Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk perusahaan-perusahaan 'Pelat Merah' selama 2015-2019 mencapai Rp105,5 triliun.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, hampir 50% dari total angka tersebut diserap oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan BUMN Jasa Konstruksi yakni PT Hutama Karya (Persero). Berdasarkan rinciannya, PLN memperoleh PMN senilai Rp35,1 triliun, sedangkan Hutama Karya memperoleh Rp16,1 triliun.

Baca Juga: 7 BUMN Ini Selalu Rugi, Sri Mulyani Bilang...

"Total PMN yang masuk kepada BUMN selama 2015-2019 totalnya Rp105,5 triliun. Sebanyak 50% dari dana tersebut lebih banyak terserap di 2 perusahaan yaitu PLN dan Hutama Karya. PLN Rp35,1 triliun atau kurang lebih 33% dan Hutama Karya Rp16,1 triliun atau 15%," jelas Erick Thohir dalam Rapat Kerja terkait Penyertaan Modal Negara bersama Komisi VI DPR-RI di Gedung Parlemen Senayan, Senin, (2/12/2019).

Ketua Tim Kemenangan Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019-2024 ini kembali menjelaskan, porsi besar yang didapat oleh dua BUMN tersebut karena adanya penugasan oleh Pemerintah. Diketahui, Perusahaan 'setrum' Negara mendapatkan penugasan untuk menyambungkan listrik hingga ke seluruh pelosok Indonesia dan mengerjakan megaproyek infrastruktur listrik 35 Ribu MegaWatt. Sementara itu, Hutama Karya mendapatkan penugasan membangun megaproyek Jalan Tol Trans Sumatera.

"Tentu penggunaan PLN itu karena berkaitan dengan penugasan pemerintah untuk pemerataan listrik. Hutama Karya untuk tol trans Sumatera. Antara lain sudah diresmikan 400 km. Tuntasnya kurang lebih 2.900 km. Jadi, masih ada pembangunan 2500 km untuk trans Sumatera," pungkas Erick.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: