Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rokok dan Tembakau Mulai Inflasi DKI Jakarta di November 2019

Rokok dan Tembakau Mulai Inflasi DKI Jakarta di November 2019 Kredit Foto: Kumairoh
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mencatat inflasi di DKI Jakarta pada November 2019 mengalami perlambatan. Indeks Harga Konsumen (IHK) DKI Jakarta pada bulan November 2019 mengalami inflasi sebesar 0,19% (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan bulan Oktober yang mencatat inflasi sebesar 0,21% (mtm). Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK tahun kalender sampai dengan November 2019 tercatat sebesar 2,92% (ytd), atau secara tahunan sebesar 3,53% (yoy).

"Ke depan, BI tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk memastikan terkendalinya inflasi. Dengan demikian, inflasi 2019 di Jakarta diprakirakan tetap mendukung pencapaian sasaran inflasi nasional sebesar 3,5%±1%," ujar Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta, Hamid Ponco Wibowo, di Jakarta, Senin (2/12/2019).

Baca Juga: Ini Dia Komoditas Penyumbang Utama Inflasi November

Hamid membeberkan, inflasi tertinggi terjadi pada kelompok kesehatan, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, serta kelompok perumahan: air, listrik, gas, dan bahan bakar. Kelompok kesehatan mengalami inflasi sebesar 0,39% (mtm), lebih rendah dibandingkan inflasi pada bulan Oktober 2019 sebesar 0,72% (mtm).

"Tekanan Inflasi pada kelompok ini disumbang oleh inflasi pada subkelompok jasa kesehatan yaitu sebesar 0,84% (mtm) terutama dari dokter umum dan dokter gigi," katanya.

Sementara kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,37% (mtm), lebih rendah dibandingkan inflasi pada bulan Oktober 2019 sebesar 1,01% (mtm). Tekanan Inflasi pada kelompok ini disumbang oleh inflasi pada subkelompok tembakau dan minuman beralkohol yaitu sebesar 1,08% (mtm) terutama dari rokok kretek filter.

"Inflasi kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mencapai 0,26% (mtm), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,15% (mtm) yang terutama bersumber dari subkelompok biaya tempat tinggal," paparnya.

Kelompok bahan makanan, lanjut Hamid, juga memiliki andil terhadap inflasi pada bulan ini setelah sebelumnya mengalami deflasi. Kelompok ini pada bulan November 2019 mencatat inflasi sebesar 0,23% (mtm) setelah sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,25% (mtm).

"Inflasi pada kelompok ini disumbang oleh inflasi pada komoditas bawang merah yang cukup tinggi yaitu sebesar 4,96% (mtm) seiring berkurangnya pasokan," pungkasnya.

Tekanan inflasi tertahan oleh deflasi yang terjadi pada kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan. Deflasi kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan terjadi sebesar 0,01% (mtm) lebih rendah dari deflasi bulan sebelumnya sebesar 0,07% (mtm). Hal tersebut masih dipicu oleh koreksi tarif angkutan udara sejalan dengan adanya penetapan batas bawah dan batas atas oleh Kementerian Perhubungan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: