Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tahun Depan, Buwas Ingin Bulog Fokus Penguatan Kinerja Komersial

Tahun Depan, Buwas Ingin Bulog Fokus Penguatan Kinerja Komersial Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menatap 2020, Perum Bulog tampaknya bakal lebih berfokus pada penguatan peran di pasar komersial. Strategi dari Perum Bulog ini sejalan dengan berkurangnya penugasan dari pemerintah dalam penyediaan beras bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso terkait kebijakan lembaganya di 2020 di Kantor Perum Bulog Jakarta, Selasa (3/12/2019).

"Ke depannya, Perum Bulog akan lebih meningkatkan kinerja komersial melalui penjualan komoditas pangan melalui online dan offline, juga optimalisasi aset dan penguatan anak perusahaan serta unit bisnis," papar Budi Waseso.

Baca Juga: Mentan Amran Pastikan Gudang Bulog Penuh di Musim Kemarau

Buwas, sapaan akrab Budi Waseso, mengatakan bahwa Perum Bulog terus melakukan sejumlah inovasi bisnis.

Beberapa di antaranya memodernisasi gudang beras secara bertahap di seluruh Indonesia, memproduksi beras bervitamin (terfortifikasi), dan terakhir merambah bisnis e-commerce dengan meluncurkan toko pangan online 'panganandotcom'.

"Bahkan sejumlah kerja sama bisnis dengan berbagai BUMN dan pihak swasta lainnya telah dilakukan seperti penyediaan natura karyawan BNI dan BRI, penjualan sembako ke Grab Kios, serta sinergi bersama Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dalam memasok beras ke ritel modern," tegas Buwas.

Perum Bulog juga memperoleh sejumlah PMN senilai Rp2 triliun untuk mendukung penguatan komersial seperti pembangunan Control Atmosphere Storage (CAS), gudang modern kedelai, dan gudang modern beras.

Baca Juga: Permudah Belanja Logistik Pangan, Bulog Grandlaunching Toko Online PangananDotCom

Di tahun depan, rencananya akan dilakukan pembangunan Corn Drying Center (CDC) serta Modern Rice Milling Plan (MRMP).

"Namun, sesungguhnya Bulog membutuhkan sinkronisasi dan harmonisasi kebijakan dari para regulator, berupa regulasi yang jelas dan didukung sistem penganggaran yang jelas, serta mudah dilaksanakan sejak dari hulu sebagai bentuk keberpihakan kepada petani dan juga sisi hilir sebagai bentuk keberpihakan kepada masyarakat sebagai konsumen," pungkas Buwas.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: