Ricky: Mayoritas DPD II dan 34 DPD I Pilih Airlangga

Warta Ekonomi, Jakarta -

Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar akan dibuka oleh Presiden Jokowi pada Selasa (3/12/2019) malam ini di Jakarta. Sementara Munas sendiri berlangsung dari 3-5 Desember 2019.

Terkait penyelenggaraan Munas, Ketua DPP Golkar Bidang Ekokraf Ricky Rachmadi mengatakan, Ketua Umum Partai Golkar saat ini, Airlangga Hartarto, berpeluang menjadi calon ketua umum partai tersebut untuk periode berikutnya. Selain Airlangga, calon ketua umum lain adalah Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet), termasuk delapan kader utama Golkar lainnya.

"Untuk lolos menjadi calon ketum di Munas, maka sesuai AD/ART partai dan tatib Munas para calon harus mengantongi syarat dukungan 30 persen suara peserta dalam Munas. Syarat ini tidak mudah untuk bisa dipenuhi oleh calon ketua umum, termasuk oleh sekaliber Bamsoet," ujar Ricky di Jakarta, Selasa (3/12/2019).

Baca Juga: Sakti Bener Pratikno, Kalau Bisa Intervensi Golkar

Namun, Ricky mengungkapkan, pencalonan Airlangga bisa mudah melaju di arena Munas oleh karena besarnya dukungan peserta Munas dari DPD I dan DPD II (provinsi serta utusan kabupaten/kota) selain dukungan dari elit DPP, juga adanya restu Dewan Pembina, Dewan Pertimbangan, dan Dewan Pakar.

Bahkan, jelas Ricky, dukungan terhadap Airlangga, yang meliputi mayoritas peserta Munas, yakni sebanyak 514 Ketua DPD II, ditambah 34 DPD I serta melibatkan para senior Golkar atau elit DPP, Dewan Pembina, Dewan Pertimbangan, Dewan Pakar serta dari unsur sayap/ormas kino Golkar, sudah berkomitmen untuk melakukan musyawarah mufakat bagi Airlangga guna ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode lima tahun mendatang.

"Tradisi musyawarah mufakat ini sah dan dibenarkan dalam prinsip demokrasi serta tidak melanggar AD/ART partai. Apabila musyawarah mufakat tidak tercapai, baru dilakukan pemungutan suara atau voting," tambah Ricky.

Dengan besarnya dukungan suara di Munas Golkar, Ricky meyakini peluang Airlangga terpilih kembali memimpin partai beringin ke depan terbuka dan merupakan keniscayaan.