Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Panggang 46 Juta Kalkun, Orang Amerika Tetap Hemat Energi

Panggang 46 Juta Kalkun, Orang Amerika Tetap Hemat Energi Kredit Foto: Unsplash/Paul Weaver
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anda mungkin terkejut jika mengetahui orang Amerika mengonsumsi energi jauh lebih sedikit pada Hari Thanksgiving. Untuk memanggang 46 juta kalkun, hanya dibutuhkan energi 350 GW.

Orang Amerika bukan satu-satunya yang punya masalah berat badan. Ukuran kalkun Thanksgiving rata-rata 30 pon atau 13,6 kg pada 2019. Itu ukuran satu burung besar. Pada 1930-an, berat kalkun hanya 13 pon atau 5 kg. Artinya, butuh waktu lebih lama untuk memasak. Memasak seekor burung 30 pon dengan isian dalam oven 350° memakan waktu 6,25 jam. Bila tanpa isian, hanya 1,25 jam.

Baca Juga: Biodiesel untuk Swasembada Energi, Why Not?

Untuk oven listrik biasa 2.000-2.400 watt akan menghabiskan energi 12 kWh untuk memasak kalkun selama 6 jam. Dengan biaya rata-rata 13,3 sen per kwh, biaya listrik  untuk satu kompor US$1,60 demi memasak kalkun.

Yang mengejutkan, orang Amerika mengonsumsi 46 juta kalkun di Hari Thanksgiving. Untuk setiap 12 kWh per oven, energi yang dihabiskan 552 juta kWh untuk sekali makan. Jumlah yang besar, bukan? Sekarang, tak semua orang punya oven listrik.

Menurut data EIA 2018, hanya 63 persen rumah di Amerika memiliki oven listrik, 33 persen memakai gas alam, dan 5 persen propane. Dengan begitu, 552 juta kWh dapat dikurangi menjadi 347.760.000 kWh atau 347 gigawatt (GW). Setara kapasitas tenaga nuklir seluruh dunia pada 2012, menurut IAEA, atau seluruh kapasitas batubara yang dipasang di Amerika pada 2011.

Namun, orang Amerika bisa makan kalkun dengan tenang dan tetap bisa menyelamatkan lingkungan. Sebab, 88 persen dari semua orang Amerika makan kalkun di Hari Thanksgiving. Ada 327 juta orang tinggal di negara itu. Berarti, 287.760.000 orang makan kalkun di Hari Thanksgiving. Hanya 46 juta pemakan kalkun yang berperan ganda, yaitu pemakan kalkun dan pemanggang kalkun.

Itu berarti, 241.760.000 orang sisanya adalah anggota keluarga yang datang ke rumah untuk makan kalkun. Jika orang-orang itu di rumah makan kalkun, apa yang tidak mereka lakukan hari ini yang akan mereka lakukan di hari lain? Tentu saja memasak!

Jadi, saat memasak kalkun mungkin tampaknya boros listrik. Namun, di hari itu orang-orang berkonsolidasi. Jadi, sebenarnya penghematan energi karena orang yang memasak di hari itu jauh lebih sedikit. Sementara keluarga berkumpul menunggu kalkun dimasak, orang yang menyalakan TV juga lebih sedikit. Ini membuat energi yang digunakan lebih sedikit.

Orang yang bepergian juga lebih banyak. Menurut Gas Buddy, 65 persen orang Amerika bepergian dengan mobil. Persediaan bensin di AS naik minggu lalu, tetapi harga bensin bertahan stabil dibanding tiga Thanksgiving terakhir.

Sistem pemanasan rumah juga tidak dipakai karena orang-orang yang tinggal di rumah lebih sedikit. Sumber pemanas rumah dimatikan saat pergi ke rumah keluarga lainnya berhari-hari. Ini mengurangi jumlah energi yang dipakai.

Penggunaan energi biasanya turun 5-10 persen di Hari Thanksgiving dibanding dengan rata-rata penggunaan pada November. Semuanya berkat kalkun yang lezat itu. Perkiraan penghematan energi bisa mencapai lebih dari US$2 miliar dalam tagihan llistrik mereka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lili Lestari
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: