Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Huawei, Riwayatmu Kini... Ditekan Pemerintahan Trump dan Terjegal Kasus Kepegawaian

Huawei, Riwayatmu Kini... Ditekan Pemerintahan Trump dan Terjegal Kasus Kepegawaian Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Jakarta -

Raksasa teknologi dari China, Huawei, harus menghadapi tekanan lagi meski tekanan dari pemerintahan Donald Trump belum usai. Huawei harus menghadapi tekanan dari publik China usai perlakuan tidak pantas yang diberikan kepada pegawainya.

Perlakuan tidak pantas yang diterima oleh Li Hongyuan, yang sudah bekerja selama 13 tahun di Huawei, menjadi bahan pembicaraan di Weibo, platform media sosial mirip Twitter milik China.

Baca Juga: Bukan Bukti Kekalahan, Mundurnya Bos Xiaomi Justru Jadi Ancaman! Huawei Siap Kalah Telak?

"Huawei kehilangan cinta kali ini," ujar pimpinan redaksi majalah Global Times di Weibo, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (3/12/2019).

Kasus yang dialami Hongyuan terkuak saat dokumen yang merinci kasusnya diunggah ke platform media sosial milik China. Hongyuan sendiri dipolisikan pada tahun lalu dengan tuduhan pemerasan ketika dirinya meminta pesangon setelah pemberhentiannya dari kontrak kerja.

Sebelumnya, Huawei mendapat dukungan patriotis dari publik China yang menilai bahwa perlakuan pemerintahan Trump berlaku tidak adil kepada Huawei. Sejak dimasukkan ke dalam daftar hitam perdagangan pemerintahan Trump, Huawei mendapat lonjakan pembelian dari publik China. Sontak, hal tersebut juga memengaruhi penjualan ponsel asal Amerika, iPhone yang dijual di China.

Tekanan dari Amerika Serikat sendiri belum usai hingga kini. Huawei sendiri dicurigai dapat menjadi mata-mata oleh pemerintah Trump. Huawei kembali ditempatkan ke dalam daftar hitam, yang membuat Huawei tidak bisa membeli device buatan Amerika. Bahkan, Amerika Serikat mengimbau negara lain untuk tidak menggunakan produk dari Huawei.

Kasus Huawei dengan karyawannya menjadi tekanan tambahan bagi Huawei. Kini, Huawei berisiko kehilangan pasar yang sebelumnya banyak dibantu dari dukungan patriotis dari publik China saat perang dagang berlangsung.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: