Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wamenkeu: Investor Bisa Ngacir Kalau...

Wamenkeu: Investor Bisa Ngacir Kalau... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengingatkan derasnya aliran masuk modal asing ke domestik bisa saja terhenti dan berbalik kabur atau mengalir ke luar, jika reformasi struktural perekonomian seperti kemudahan berusaha dan pembangunan infrastruktur tidak berjalan.

Baca Juga: Tekan Potensi Resesi, CIPS: Pemerintah Perlu Tingkatkan Kebijakan Pro Investasi

Dalam Mandiri "Market Outlook 2020" di Jakarta, Rabu malam, Suahasil mengatakan pemerintah juga menginginkan derasnya aliran investasi berbentuk penanaman modal asing (PMA), tidak hanya aliran modal asing berbentuk portofolio.

Dia mengakui kondisi perekonomian global yang masih dirundung ketidakpastian sekaligus perlambatan yang bisa berdampak kepada Indonesia, terutama dari aspek aliran modal asing yang masuk (Capital Inflow).

"Kalau selama ini kita mengandalkan aliran modal yang masuk ke RI, sekarang ini perlu diwaspadai. Di jangka menengah masih semangat untuk masuk. Tapi namanya modal ya mudah masuk, mudah keluar. Itu hakekatnya investasi portofolio," ujar dia.

Sejak awal tahun hingga 21 November 2019, menurut data Bank Indonesia, arus modal asing yang masuk ke Indonesia mencapai Rp220,9 triliun, yang terdiri dari Rp174,5 triliun ke Surat Berharga Negara, dan Rp45,3 triluun ke saham, dan Rp1,6 triliun ke obligasi korporasi.

Wamenkeu menginginkan investasi berbentuk Penanaman Modal Asing (PMA) dapat lebih deras masuk ke Indonesia. Maka itu, ujarnya, pemerintah pusat mengajak pemerintah daerah untuk serius memangkas birokrasi perizinan yang tidak perlu, dan melanjutkan agenda pembangunan infrastruktur.

"Kalau aliran masuk yang lebih 'ajeg', yakni 'Foreign Direct Investment/FDI' yang juga ingin kita kejar. Ini sangat dipengaruhi iklim usaha. buka pabrik gampang tidak, atau mudah tidak dapar lisensi. Infrastruktur mencukupi atau tidak ? Di sinilah pekerjaan rumah kita semua," ujar dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: