Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diisukan Sebar 14 Ribu Pasukan di Timur Tengah, AS Jangan Bikin Tegang Lagi Dong!

Diisukan Sebar 14 Ribu Pasukan di Timur Tengah, AS Jangan Bikin Tegang Lagi Dong! Kredit Foto: Reuters/Murad Sezer
Warta Ekonomi, Washington -

Amerika Serikat (AS) dilaporkan saat ini tengah mempertimbangkan perluasan signifikan kehadiran militernya di Timur Tengah, termasuk penyebaran lebih banyak kapal perang, perangkat militer, dan 14 ribu pasukan tambahan untuk menghadapi Iran. Demikian laporan yang diturunkan Wall Street Journal (WSJ) mengutip para pejabat AS.

Menurut sumber yang dikutip WSJ, Presiden Donald Trump diperkirakan akan membuat keputusan tentang penempatan baru itu pada bulan ini. Menurut para pejabat AS, Trump dilaporkan meyakini perlunya melawan ancaman yang Iran yang dilaporkan telah mulai bergerak.

Namun, menurut laporan media, Trump juga bisa menyetujui kontingen pasukan AS yang lebih kecil untuk ditempatkan di Timur Tengah seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (5/12/2019).

Baca Juga: Ngambek dan Undur Diri Lebih Awal dari Pertemuan NATO, Trump: Banyak yang Bermuka Dua

Para pejabat AS mengatakan kepada WSJ bahwa ada ketakutan yang semakin besar di kalangan militer dan pemerintahan Trump bahwa kemungkinan serangan terhadap pasukan AS dapat meninggalkan Washington dengan hanya sedikit pilihan di kawasan itu; bahkan saat penempatan baru bisa menghadirkan pencegah yang lebih kredibel ke Teheran.

Menyusul penarikan sepihak AS dari Joint Comprehensive Plan of Actions (JCPOA), yang juga dikenal sebagai kesepakatan nuklir Iran, pada 2018 dan pemberlakuan kembali sanksi ekonomi yang keras terhadap Teheran, hubungan kedua negara dengan cepat memburuk. Kondisi ini memicu ketegangan tambahan di Timur Tengah.

Situasi semakin diperburuk setelah dua kilang minyak utama Saudi diserang oleh drone pada 14 September lalu. Meskipun gerilyawan Houthi mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, AS menyalahkan Iran. Teheran telah membantah melakukan atau terlibat dalam serangan itu.

Setelah serangan pada September lalu, Pentagon memperkuat kehadirannya di Timur Tengah dan memerintahkan pasukan tambahan dikerahkan ke Arab Saudi. Trump berulang kali menuduh bahwa Iran terus mengancam keamanan regional.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: