Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Miris, 629 Perempuan Pakistan Dijual ke China

Miris, 629 Perempuan Pakistan Dijual ke China Kredit Foto: Unsplash/Zelle Duda
Warta Ekonomi, Islamabad -

Sebanyak 629 perempuan dan anak perempuan di bawah umur asal Pakistan menjadi korban perdagangan manusia. Ratusan perempuan dan anak gadis itu dijual ke China untuk dijadikan pengantin bagi para pria di negara Tirai Bambu. Data jumlah korban itu diperoleh oleh AP. Mereka yang berasal dari kalangan kelurga miskin terjebak dalam skema perdagangan manusia sejak tahun 2018 dan hingga awal tahun 2019.

Daftar itu disusun pada bulan Juni menggunakan sistem manajemen perbatasan terintegrasi Pakistan, yang secara digital mencatat dokumen perjalanan di bandara negara itu. Ini termasuk nomor identitas nasional pengantin wanita, nama suami China mereka dan tanggal pernikahan mereka.

Baca Juga: Mahir Mainkan Alat Musik Tradisional, Bocah Pakistan Gegerkan Dunia Maya

Beberapa pernikahan terjadi pada 2018 dan hingga April 2019. Salah satu pejabat senior Pakistan yakin ke-629 orang itu dijual oleh keluarganya kepada pengantin pria di China. Tidak segera jelas berapa banyak lagi perempuan dan anak gadis yang diperdagangkan sejak daftar itu disusun awal musim panas ini. Seorang pejabat Pakistan mengatakan perdagangan yang menguntungkan seperti itu terus berlanjut.

"Para pialang China dan Pakistan menghasilkan antara 4 juta dan 10 juta rupee (USD25.000 dan USD65.000) dari pengantin pria, tetapi hanya sekitar 200.000 rupee (USD1.500), diberikan kepada keluarga," kata pejabat tersebut kepada AP, yang dilansir Fox News, Kamis (5/12/2019).

Pejabat itu, dengan pengalaman bertahun-tahun mempelajari perdagangan manusia di Pakistan, mengatakan banyak perempuan yang berbicara dengan penyelidik menceritakan tentang perawatan kesuburan paksa, pelecehan fisik dan seksual dan, dalam beberapa kasus, pelacuran paksa.

Meskipun tidak ada bukti yang muncul, setidaknya satu laporan investigasi berisi dugaan pengambilan organ dari beberapa wanita yang dikirim ke China.

Pada bulan September, agen investigasi Pakistan mengirim laporan yang diberi label "kasus perkawinan China palsu" kepada Perdana Menteri Imran Khan. Laporan itu, salinannya—diperoleh oleh AP—memberikan perincian kasus yang didaftarkan terhadap 52 warga negara China dan 20 rekan Pakistan mereka di dua kota di provinsi Punjab timur, yakni Faisalabad dan Lahore, serta di Islamabad. Puluhan tersangka asal China telah dibebaskan oleh pengadilan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: