Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rupiah Is the Best! Mata Uang Dunia? Wes Ewes-Ewes Bablas Lawane!

Rupiah Is the Best! Mata Uang Dunia? Wes Ewes-Ewes Bablas Lawane! Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Entah apa yang merasuki nilai tukar rupiah sehingga begitu perkasa dan menjadi yang terbaik di antara mata uang-mata uang utama di dunia. Dengan apresiasi 0,36% ke level Rp14.010 per dolar AS, rupiah mampu menguasai seluruh panggung perdagangan pasar spot Jumat (6/12/2019) bahkan sejak pembukaan pasar.

Baca Juga: Good Job Trump, Good Job!

Usut punya usut, minat pelaku pasar untuk mengoleksi aset-aset berbasis keuangan dari negara berkembang dipicu oleh pernyataan Presiden AS, Donald Trump, yang menyebut bahwa negosiasi antara AS dan China sudah berada di jalur yang tepat dan semakin dekat dengan kesepakatan dagang tahap I.

Trump juga mengatakan, sesuatu mungkin saja terjadi berkenaan dengan kebijakan tarif impor yang dikenakan AS terhadap produk-produk China.

Baca Juga: Terbuai Bujuk Rayu Trump, Rupiah Sapu Bersih Mata Uang Dunia, Cihuy!

Umpama jargon legendaris yang dipopulerkan oleh Basuki, wes ewes-ewes bablas angine, hembusan angin segar dari Trump seketika dimanfaatkan rupiah untuk membuat lawan-lawannya bablas dan berkaburan ke sana ke mari. 

Melansir dari RTI, hingga pukul 10.31 WIB, rupiah masih perkasa 0,21% ke level Rp14.035 per dolar AS. Mata uang Garuda itu juga membuat mata uang utama lainnya keok, yakni dolar Australia (0,09%), euro (0,17%), dan poundsterling (0,23%).

Baca Juga: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Pula: Gak Cuma Dipecat, Erick Thohir Bilang Ari Askhara Terancam. . . .

Kekuatan rupiah semakin diakui tatkala menjadi mata uang nomor satu di Benua Kuning. Benar, rupiah menumpas habis mata uang utama di Asia, yakni won (0,42%), baht (0,35%), dolar Taiwan (0,26%), yuan (0,25%), dolar Singapura (0,24%), ringgit (0,24%), dolar Hong Kong (022%), dan yen (0,16%).

Asal tahu saja, saat ini dolar AS terpantau bergerak variatif dengan kecenderungan melemah. Bahkan, mata uang Asia turut menjadi anggota pasukan yang membuat dolar AS keok, beberapa di antaranya adalah rupiah, yen, dan dolar Singapura.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: