Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konflik Bersenjata dengan AS Bisa Terjadi Kapan Saja, Korut Sampaikan Konsekuensi Buruknya

Konflik Bersenjata dengan AS Bisa Terjadi Kapan Saja, Korut Sampaikan Konsekuensi Buruknya Kredit Foto: Reuters/KCNA
Warta Ekonomi, Pyongyang, Korea Utara -

Rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Korea Utara (Korut) mengatakan bahwa konflik bersenjata habis-habisan dengan Amerika Serikat (AS) bisa meletus kapan saja, bahkan secara tidak sengaja.

Komentar itu sebagai respons setelah Presiden Amerika Donald Trump secara tidak langsung mengancam akan menggunakan kekuatan militer terhadap Pyongyang karena perundingan denuklirisasi menemui jalan buntu.

Rezim Jong-un tak gentar dengan ancaman Trump dan siap memberikan kejutan mengerikan bagi Washington.

Baca Juga: Kerusuhan Iran Dituding Telan Ribuan Korban Jiwa, AS Murka dan Sebut Rezim Rouhani 'Pembunuh'

Ancaman Trump disampaikan saat dia menghadiri KTT NATO di Inggris hari Selasa lalu. Dia mengatakan Washington dapat menggunakan kekuatan militer untuk melawan Korut jika itu harus dilakukan. Kendati demikian, dia masih berharap untuk bisa melakukan pembicaraan dengan Pyongyang.

"Kim tidak senang mendengar komentar itu," kata Pak Jong-chon, Kepala Staf Umum Tentara Rakyat Korea, dalam sebuah pernyataan yang dilansir kantor berita negara Korut, KCNA.

Menurut Jong-chon, Korut akan merespons tindakan AS dengan cara yang sesuai.

"Saya dengan jelas menyatakan di sini bahwa jika AS menggunakan angkatan bersenjata untuk melawan DPRK, kami juga akan mengambil tindakan segera yang sesuai di tingkat apa pun," lanjut dia yang menggunakan singkatan nama resmi Korea Utara; Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK).

Ia juga mengatakan bahwa jika AS melawan Korut dengan angkatan bersenjata maka konsekuensinya akan mengerikan.

"Penggunaan angkatan bersenjata melawan DPRK akan menjadi hal yang mengerikan bagi AS," ujarnya, yang dikutip AAP, Jumat (6/12/2019).

Baca Juga: DK PBB Buka Diskusi soal HAM, Kok Korut Sensitif Banget?

Korut dan AS secara teknis masih berperang.

"Dan kondisi gencatan senjata bisa berubah menjadi konflik bersenjata habis-habisan setiap saat, bahkan secara tidak sengaja," kata Pak.

Untuk kedua kalinya dalam dua bulan, Kim mengunjungi Gunung Paektu dengan menunggang kuda, dan kali ini ditemani oleh perwira militer senior. Menurut KCNA, itu bertujuan untuk menanamkan semangat revolusioner yang tak kenal lelah dari gunung itu kepada orang-orang Korea Utara.

Kim Jong-un sebelumnya telah memperingatkan AS bahwa batas waktu penawaran konsesi soal denukliriasi habis pada akhir tahun ini. Para analis mengatakan itu peringatan Kim itu menjadi sinyal dimulainya kembali peluncuran rudal balistik antarbenua atau pun tes senjata nuklir.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: