Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bagai Menari di atas Penderitaan Orang Lain, Lengsernya Ari Askhara Disambut Sukacita oleh. . . .

Bagai Menari di atas Penderitaan Orang Lain, Lengsernya Ari Askhara Disambut Sukacita oleh. . . . Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ari Askhara, sosok yang menjadi sorotan publik sepanjang pekan ini karena terbukti sebagai dalang atas skandal penyelundupan komponen otomotif Harley Davidson. Berkarier sebagai Dirut PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sejak 12/09/2018 lalu, Ari Askhara harus ikhlas melepas jabatan strategis tersebut pada Kamis (6/12/2019) kemarin.

Di tengah derita yang dialami Ari Ashkara, ternyata ada pihak yang menyambut gembira keputusan Menteri BUMN, Erick Thohir, untuk memberhentikan  yang telah memberhentikan petinggi maskapai pelat merah itu. Pihak yang dimaksud tidak lain adalah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).

Baca Juga: Sah! Fuad Rizal Jadi Plt Dirut Garuda!

Ketua PHRI, Hariyadi Sukamdani, mengatakan secara gamblang rasa sukacitanya atas pergantian dirut Garuda dari Ari Askhara menjadi Fuad Rizal. 

"Ini terus terang, dengan adanya pergantian Dirut Garuda ini, saya sebagai Ketua PHRI dari sektor pariwisata gembira banget," singgung Hariyadi di Jakarta, Jumat (6/12/2019).

Baca Juga: Berang. . . Eks Dirut Garuda Nantangin Erick Thohir

Kegembiraan tersebut bukan tanpa alasan. Hariyadi menilai, Ari Askhara mempunyai peran strategis dalam skandal kartel tiket pesawat yang berujung pada mahalnya harga tiket pesawat dan menurunnya minat masyarakat untuk melakukan perjalanan wisata di Tanah Air.

"Kita yang komplain paling berat karena dia (Ari Askhara) penyebabnya, dia menciptakan kartel (tiket pesawat)," sambungnya.

Ia berharap, dengan mundurnya Ari Askhara, ekosistem di industri penerbangan dapat menjadi lebih sehat dan memberi dampak yang positif bagi geliat bisnis di sektor pariwisata.

"Mudah-mudahan ini titik awal kita membenahi semua itu. Ini bicara tidak hanya pariwisata, tapi konektivitas, bicara pertumbuhan ekonomi," sambungnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: