Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Belajar dari Masa Lalu, Garuda Nyungsep Lagi. KPK: Rakyat Kecewa Lah!

Gak Belajar dari Masa Lalu, Garuda Nyungsep Lagi. KPK: Rakyat Kecewa Lah! Kredit Foto: F. Lancelot
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Laode M Syarif mengaku kecewa ada Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia yang kembali berulah. Sedikitnya, sudah ada dua mantan Dirut PT Garuda Indonesia yang bermasalah.

Pada kasus pertama, mantan Dirut PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, terjerat kasus dugaan korupsi pengadaan pesawat dan mesin pesawat yang diproduksi oleh perusahaan mesin raksasa Rolls Royce serta Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Emirsyah saat ini sedang menunggu proses persidangan‎.

Kasus kedua, ‎mantan Dirut PT Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara atau Ari Askhara terjerat kasus dugaan motor gede (moge) Harley Davidson dan sepeda brompton‎ menggunakan pesawat Garuda A330-900. Atas kejadian tersebut, Menteri BUMN, Erick Thohir langsung memecat Ari Aksara sebagai Dirut Garuda Indonesia.

Baca Juga: Dirut Baru Garuda Indonesia Harus Berakhlak dan Beretika Baik

"Kalau sekarang kasusnya (yang ditangani KPK) saja baru mau disampaikan ke pengadilan, sudah ada lagi kejadian yang sama di Garuda, ya kecewalah. Masyarakat kecewa dan KPK juga kecewa seperti itu," kata Syarif saat menghadiri acara Harkodia di Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (6/12/2019).

Syarif meminta manajemen PT Garuda Indonesia seharusnya menjadikan pelajaran kasus yang menjerat Emirsyah Satar.‎ Namun, hal tersebut nampaknya tidak dijadikan pelajaran bagi PT Garuda‎ Indonesia, sebab, terjadi kembali kasus dugaan penyelundupan moge.

"Garuda itu kan pernah tergelincir dengan kasus yang sangat besar. Oleh karena itu saya pikir kasus Pak Emirsyah Satar itu kita jadikan momentum untuk memperbaiki manajemen Garuda," kata Syarif.

Hal senada dikatakan Jubir KPK, Febri Diansyah. Dikatakan Febri, setelah kasus suap Emirsyah, manajemen Garuda seharusnya memperbaiki tata kelola untuk mencegah hal serupa.

Baca Juga: Dirut Garuda Diberhentikan, Warganet Kegirangan dan Cuitkan: #GarudaDukungErick

"Mestinya tidak terjadi lagi ya kalau pengendalian internal di Garuda Indonesia berjalan setelah penanganan perkara ini," kata Febri.

"Kami juga pada proses investigasi awal kan cukup dibantu manajemen Garuda pada saat itu, mestinya (kasus Emirsyah) ini jadi pembelajaran agar tidak ada lagi yang namanya fee apalagi rekayasa seolah-olah itu masuk pada rekening lain dan terjadi lagi baik di Garuda Indonesia atau BUMN lain," sambungnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: