Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Salam Santuy di Hari Senin: Rupiah Kini di atas Angin!

Salam Santuy di Hari Senin: Rupiah Kini di atas Angin! Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Senin boleh jadi merupakan momok bagi sebagian pihak, tapi tidak bagi rupiah. Pasalnya, sejak pembukaan pasar spot Senin (9/12/2019) rupiah sudah mampu terapresiasi 0,25% ke level Rp14.000 per dolar AS.

Mata uang Garuda itu pun kini tengah berada di atas angin. Di tengah optimisme damai dagang AS-China, rupiah menjadi mata uang paling perkasa di hadapan mata uang-mata uang terbaik di Asia dan dunia.

Baca Juga: Rupiah Is the Best! Mata Uang Dunia? Wes Ewes-Ewes Bablas Lawane!

Hingga pukul 10.00 WIB, rupiah unggul 0,14% ke level Rp14.018 per dolar AS. Rupiah juga menguat  signifikan di hadapan dolar Australia (0,26%), euro (0,19%), dan poundsterling (0,18%).

Sementara itu, di antara mata uang Benua Kuning, rupiah juga menjelma sebagai mata uang yang tak tertandingi. Rupiah menguat terhadap won (0,42%), ringgit (0,39%), baht (0,30%), yuan (0,25%), dolar Singapura (0,20%), dolar Hong Kong (0,17%), dan dolar Taiwan (0,09%).

Baca Juga: Terbuai Bujuk Rayu Trump, Rupiah Sapu Bersih Mata Uang Dunia, Cihuy!

Melansir dari RTI, jika dikalkulasikan, apresiasi rupiah terhadap dolar AS dalam sepekan terakhir telah mencapai 0,76%, angka yang terbilang tinggi sehingga perlu berhati-hati akan adanya potensi profit taking.

Bagaimanapun juga, pada awal pekan ini dolar AS mulai menunjukkan tanda-tanda perlawanan. Setelah mengikis depresiasi terhadap rupiah, dolar AS terpantau bergerak variatif dengan kecenderungan menguat. Mata uang Paman Sam itu saat ini pekasa di hampir semua mata uang Asia, seperti yuan, yen, won, dan dolar Singapura.

 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: