Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Defisit Transaksi Berjalan Bisa Ditekan dengan Biodiesel

Defisit Transaksi Berjalan Bisa Ditekan dengan Biodiesel Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Endy Dwi Tjahjono, memprediksi defisit transaksi berjalan pada 2024 berada di kisaran 2,3 persen sampai 2,8 persen dari produk domestik bruto.

Dia menjelaskan, salah satu upaya menekan current acount deficit tersebut adalah dengan menggenjot produksi biodiesel guna menyerap produksi crude palm oil atau CPO.

Baca Juga: Transaksi Berjalan Diperkirakan Defisit Hingga 2024

"Jadi, kita genjot itu biodiesel karena kalau dari CPO bisa diubah jadi biodiesel, biodiesel tidak akan ekspor lagi," kata Endy, Senin (9/12/2019).

Endy pun menyinggung soal rencana produksi baterai mobil listrik. Dengan adanya sumber nikel besar, Indonesia bisa menjadi pusat produksi batu baterai mobil listrik. "Itu sangat besar (potensinya) di situ. Jadi, hal ini diharapkan juga bisa lebih baik," ujar Endy.

Sementara di 2019 ini, Endy memperkirakan bahwa defisit transaksi berjalan kemungkinan bisa berada di angka 2,7 persen dari PDB, atau lebih baik dibanding tahun 2018 yang hampir mencapai 3 persen.

"Kami melihat akan lebih baik di 2019 dengan current account deficit di 2,7 persen PDB," kata Endy.

Dia menjelaskan, penurunan defisit transaksi berjalan ini tidak lepas dari catatan surplus neraca perdagangan di bulan Oktober 2019 yang mencapai sebesar US$161,3 juta.

"Tapi di November 2019 ini, kami memperkirakan potensi adanya pendongkrak impor, khususnya barang konsumsi guna menyambut persiapan masyarakat menjelang libur Natal dan tahun baru," ujarnya.

Baca Juga: Anggaran Pilkada Serentak di Bali Capai Rp 456,9 Miliar Lebih

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: