Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Arcandra Tahar Effect Bikin Saham PGN Ngepot!

Arcandra Tahar Effect Bikin Saham PGN Ngepot! Kredit Foto: Antaranews.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) bergerak ekspansif sepanjang perdagangan sesi I, Rabu (11/12/2019). Dibuka hijau pada level Rp2.120 per saham pagi tadi, saham dengan sandi PGAS itu menanjak dan menyentuh level tertingginya di Rp2.170 per saham. 

Adapun sampai dengan pukul 11.00 WIB, saham PGAS terapresiasi 2,86% ke level Rp2.160 per saham. Kenaikan tersebut tidak terlepas dari derasnya arus modal yang diguyur ke saham pelat merah itu. Bursa mencatat, sampai dengan siang ini, asing telah mengguyut dana segar ke dalam PGAS senilai Rp11,52 miliar atau setara dengan Rp63,43 miliar dalam sepekan terakhir.

Baca Juga: Dolar AS Balas Dendam, Rupiah Kena Karma!

Baca Juga: Archandra Tahar Digadang-Gadang Masuk PGN, Asing Langsung Tarik Cuan!

Sejumlah 19,13 juta saham PGAS diperdagangkan dengan frekuensi 2.224 kali transaksi dan membukukan nilai transaksi harian sebesar Rp41,07 miliar.

Pergerakan saham PGAS yang ekspansif pada hari ini didukung oleh faktor teknikal. Pasalnya, pada perdagangan bursa Selasa (10/12/2019), saham PGAS bergerak di bawah tekanan jual. Tingginya minat asing untuk mencairkan cuan membuat saham PGAS berakhir dengan koreksi -1,87% saat penutupan pasar.

Baca Juga: Wamen Era Jokowi-JK Jadi Kandidat Bos BUMN, Erick Thohir Lanjut 'Ubek-Ubek' PGN?

Selain faktor teknikal, pergerakan saham PGAS juga dibayang-bayangi oleh sentimen Arcandra Tahar Effect. Sebagaimana diwartakan sebelumnya, mantan Wamen ESDM di era Jokowi-JK itu digadang-gadang akan disubstitusikan Menteri BUMN, Erick Thohir, untuk menjadi petinggi di salah satu perusahaan BUMN. Dan, PGN diklaim sebagai calon perusahaan yang akan dipimpin oleh Archandra Tahar.  

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: