Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akhir Tahun, Neraca Pembayaran Indonesia Diprediksi Surplus US$1,5 Miliar

Akhir Tahun, Neraca Pembayaran Indonesia Diprediksi Surplus US$1,5 Miliar Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Labuan Bajo -

Bank Indonesia (BI) meyakini Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada akhir tahun ini akan menjadi surplus US$1,5 miliar. Hal ini berbanding terbalik bila melihat tahun 2018 ketika NPI mengalami defisit sebesar US$7,1 miliar.

"Secara keseluruhan, tahun ini Neraca Transaksi Berjalan akan lebih baik di bawah tiga persen Produk Domestik Bruto (PDB) atau sekitar 2,7 persen dengan secara keseluruhan Neraca Pembayaran Indonesia surplus sebesar 1,5 miliar dolar AS," kata Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI, Endy Dwi Tjahjono, dalam pelatihan wartawan BI di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, yang berlangsung 8-11 Desember 2019.

Baca Juga: BI Nilai Pelaku Usaha Masih Wait and See

Perbaikan ditopang perkembangan NPI hingga kuartal III 2019, yang menurut Endy, makin membaik. Neraca transaksi berjalan yang kerap defisit mempu dikompensasi dengan surplusnya neraca finansial dan modal.

Di kuartal III 2019, defisit transaksi berjalan sebesar US$7,7 miliar atau sebesar 2,7 persen PDB. Sementara, neraca transaksi modal dan finansial mencapai surplus dengan besaran US$7,6 miliar ditopang derasnya aliran modal asing yang masuk. Jadi, meski NPI masih mencatatkan defisit US$46 juta dolar AS di paruh ketiga tahun ini, jumlahnya menurun signifikan dibandingkan kuartal II 2019 yang sebesar US$2 miliar.

Pada kuartal IV 2019, BI melihat arus modal asing yang masuk kian deras. Parameternya, di Oktober dan November 2019, cadangan devisa bergerak relatif stabil dengan total nilai di bulan kesebelas menjadi US$126,6 miliar.

"Dengan makin derasnya aliran modal asing di paruh terakhir tahun ini serta perbaikan defisit transaksi berjalan akan mendorong kondisi NPI mejadi surplus," tukas Endy.

Adapun NPI merupakan parameter ketahanan ekonomi eksternal Indonesia. NPI mencerminkan aliran keluar dan masuk valuta asing ke Indonesia. Jika NPI surplus, ketahanan ekonomi Indonesia terhadap tekanan ekonomi eksternal akan makin kuat. Hal sebaliknya terjadi jika NPI defisit. Selama ini yang paling membebani NPI adalah neraca transaksi berjalan yang terdiri dari transaksi barang dan jasa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: