Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Beri Peringatan, Katanya Kalau Rusia Ganggu Pemilu AS Bisa...

Trump Beri Peringatan, Katanya Kalau Rusia Ganggu Pemilu AS Bisa... Kredit Foto: Foto/Reuters
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan Rusia untuk tidak ikut campur dalam pemilu negara itu. Peringatan itu disampaikannya saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Gedung Putih pada Selasa kemarin.

"Presiden Trump memperingatkan terhadap segala upaya Rusia untuk ikut campur dalam pemilu Amerika Serikat," kata juru bicara Gedung Putih Judd Deere dalam sebuah pernyataan tentang pertemuan Trump dengan Lavrov.

Deere juga mengatakan bahwa Trump mendesak Rusia untuk menyelesaikan konflik dengan Ukraina.

Baca Juga: Please Trump! Jangan Eksekusi Kenaikan Tarif China, Kalau Tidak. . . .

"Presiden Trump juga menekankan dukungannya untuk kontrol senjata global yang efektif yang mencakup tidak hanya Rusia, tetapi juga China," tambah Deere seperti dilansir dari Reuters, Rabu (11/12/2019).

Diberitahu tentang pernyataan Gedung Putih, Lavrov, berbicara melalui seorang penerjemah di sebuah konferensi pers, mengatakan: "Anda tahu, kita bahkan belum benar-benar membahas pemilihan."

Sebelumnya, Lavrov mengatakan Moskow ingin mempublikasikan komunikasi AS-Rusia yang katanya membersihkan tuduhan Rusia ikut campur dalam pemilu AS pada 2016 lalu. Namun Washington memblokir hal itu.

Baca Juga: Ukraina Perpanjang Tarif Barang Rusia Setahun Lagi

Berbicara pada konferensi pers dengan Sekretaris Negara AS Mike Pompeo, Lavrov mengatakan kontak itu dengan pemerintahan mantan Presiden Barack Obama tetapi tidak memberikan penjelasan tentang hal tersebut. Ia pun kembali menegaskan jika Rusia tidak ikut campur tangan dalam pemilu 2016 AS.

Lavrov juga memperbarui tawaran Moskow untuk memperpanjang perjanjian pengawasan senjata baru AS-Rusia, sementara Trump dan Pompeo menekankan perlunya dialog strategis yang termasuk China di dalamnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: