Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penuhi Kebutuhan Ibu Kota Baru, Pipa Gas Trans Kalimantan Dibangun

Penuhi Kebutuhan Ibu Kota Baru, Pipa Gas Trans Kalimantan Dibangun Kredit Foto: Antara/Ardiansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala BPH Migas M Fashurullah Asa mengatakan, kebutuhan gas bumi di Kalimantan diproyeksikan naik hingga 92 persen dari 675,21-696,40 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) menjadi 1.214 MMSCFD.

"Adanya rencana pemindahan ibu kota yang kebutuhan energinya dipenuhi menggunakan gas bumi, dan juga untuk mendukung pengembangan kawasan industri berbasis clean energy," katanya di Pontianak, Kalimantan Barat, seperti dikutip Detik.com, awal Desember lalu.

Fashurullah memandang perlu kepastian pasokan gas bumi serta pengembangan pasar LNG, pengembangan wilayah jaringan distribusi (WJD) untuk disambungkan melalui pipa transmisi setelah WJD berkembang.

Baca Juga: Pipa Gas Alam Rusia-China Diluncurkan, Putin-Xi Jinping Ungkap Keuntungannya

"Pengembangan ini akan mendukung peningkatan pemanfaatan gas bumi di dalam negeri sebagaimana diamanatkan UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi," katanya.

Sementara itu, Kementerian ESDM merencanakan membangun jalur pipa gas bumi Trans Kalimantan yang membentang sepanjang 2.219 kilometer dari Bontang-Banjarmasin-Palangkaraya hingga Pontianak.

Pipa gas bumi Trans Kalimantan akan menyalurkan gas bumi dari Bontang, Kaltim untuk memenuhi kebutuhan energi gas alam bagi seluruh masyarakat di Pulau Kalimantan.

Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko mengatakan, pembangunan pipa gas Trans Kalimantan, selain mendukung kebutuhan clean energy untuk ibu kota baru, juga untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Salah satu indikatornya adalah terwujudnya keadilan energi dan keadilan wilayah terutama Kalimantan yang telah memberikan kontribusi besar pada sektor energi untuk NKRI," katanya.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lili Lestari
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: