Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Navaza, Filter Air Produk Lokal Tembus Pasar Ekspor

Navaza, Filter Air Produk Lokal Tembus Pasar Ekspor Kredit Foto: Navaza
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sumber air baku makin banyak yang tercemar di Indonesia. Merebus air yang sudsh tercemar sampai mendidih pun tidak efektif lagi. Untuk itu filter air menjadi pilihan. 

Para peneliti dari Universitas Padjajaran (Unpad) menghitung bakteri dalam air yang telah direbus dan di dalam air dari depot air minum isi ulang di 55 rumah tangga di Bandung tengah. Mereka menemukan bahwa 45% air isi ulang mengandung bakteri. Sebagian air yang direbus juga masih mengandung bakteri.

Baca Juga: Gawat, Kata Bang Anies Warga Jakarta Bisa Nikmati Air Bersih Tahun 2033

Lieselotte Heederik, pendiri Nazava Water Filters mengatakan, banyak orang masih berpikir merebus sampai mendidih adalah cara terbaik untuk membunuh bakteri dalam air. Padahal, dengan kondisi air yang sangat kotor meskipun sampai mendidih itu tidak cukup.

"Ketika air sumur sangat kotor, air perlu mendidih selama 3 menit terutama di kota-kota yang dataran tinggi seperti Bandung. Merebus air sampai mendidih juga menggunakan LPG yang makin mahal," ujar Lisa, sapaan akrabnya, Rabu (11/12/2019). 

Perusahaan sosial Nazava Water Filters, yang baru saja berulang tahun ke-10, membuat dan menjual filter air yang mengubah air sumur kotor, air keran/ PDAM, air hujan, dan air sungai menjadi air yang aman untuk diminum tanpa perlu direbus terlebih dahulu.

"Tim Unpad juga mempelajari 55 rumah tangga yang menggunakan filter air Nazava untuk mengolah air sumur mereka. Sampel air dari filter air Nazava semuanya bebas dari bakteri e-coli," imbuh Lisa.

Menurut Lisa, Nazava adalah satu-satunya filter air minum dari Indonesia yang disertifikasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia. Selain itu, filter air Nazava telah diuji oleh ITB, Unpad, dan beberapa laboratorium dari Departemen Kesehatan.

Nazava didirikan pada 2009 untuk memenuhi kebutuhan air minum bersih di Aceh. Pada 2013 Nazava memenangkan Tech Award untuk teknologi yang memberi manfaat bagi Kemanusiaan di California, AS. Pada tahun 2016 Nazava memenangkan Penghargaan Ashden untuk teknologi ramah lingkungan. Sejak 2017 Nazava memproduksi semua bagian filter air inovatifnya di Indonesia. 

"Sejak 2018 Nazava mulai mengekspor secara besar-besaran ke semua pasar di Afrika dan Asia Tenggara," ujar Lisa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: