Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wisuda STIPAN, Mentan: ASN Adalah Pelayan Negara yang Andal

Wisuda STIPAN, Mentan: ASN Adalah Pelayan Negara yang Andal Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kembali mengingatkan pentingnya keutuhan bernegara di acara wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan (STIPAN), Rabu (11/12/2019).

Syahrul menegaskan agar sebagai warga negara, jangan sampai menjadi bagian yang mendistorsi negara yang sudah dibangun oleh para founding fathers. Negara ini, menurut Syahrul, dibangun atas dasar pengorbanan, mengedepankan persatuan dan kesatuan di atas kepentingan primordial.

Baca Juga: 3 Jurus Kementan Tingkatkan Produksi dan Kesejahteraan Petani

"Bisa kita bayangkan, bagaimana bangsa sebesar ini mampu menyatukan 700 suku dan 1.300 lebih bahasa. Jika bukan atas dasar semangat kebersamaan untuk menghadirkan kehidupan yang lebih baik, hal itu tidak akan terwujud sampai sekarang," kata Syahrul dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (12/12/2019).

Menurut Syahrul, tugas besar itu diemban oleh para birokrat dan Aparatur Sipil Negara (ASN). Namun, hanya  aparat negara yang memiliki frame akademik intelektual pemerintahan yang benar yang bisa menghadirkan gaya etika dan manajemen tanpa meninggalkan posisinya sebagai birokrat yang di pikirannya hanya ada kepentingan bangsa, negara, dan rakyat. "Saya yakin, itu semua diajarkan di sekolah ini oleh para tokoh-tokoh dan senior," ujar Syahrul.

Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Abdi Negara Nusantara yang menaungi STIPAN Abdi Negara, Muhammad Feisal Tamin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa STIPAN didirikan untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan SDM di tanah air.

"Tanggal 23 September 2002, waktu itu saya masih menjabat sebagai Menpan. Bersama teman-teman saya membentuk yayasan yang setahun kemudian, 21 November 2003, lahirlah sekolah ini yang memiliki visi mencetak kader-kader bangsa yang mumpuni, yang memliki pengetahuan di bidang pemerintahan dan kepamongpraja-an," ujar Feisal Tamim.

Sementara itu, Wakil Pembina Yayasan Abdi Negara Nusantara, Ermaya Suradinata, mengatakan bahwa ASN sekarng harus mengubah sikap dan perilakunya. Dari yang biasa dilayani masyarakat sekarang harus menjadi pelayan-pelayan yang andal.

"ASN harus memiliki profesionalitas yang tinggi, kualitas pelayanan dan pengayoman yang prima. Saya melihat sosok Pak Syahrul yang saya tahu adalah seorang pamong yang berusaha menata pemerintahan mulai dari desa hingga provinsi. Pak Mentan Syahrul mempunyai pengalaman dan prestasi yang luar biasa," katanya.

Sebagi informasi, Mentan Syahrul pada tahun 2018 saat masih menjabat Gubernur Sulsel mendapatkan penghargaan tertinggi Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Astha Brata Madya Utama Pamong Praja. Penghargaan itu diberikan dengan alasan Syahrul membawa Pemprov Sulsel meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebanyak delapan kali berturut-turut dan juga menerima Bintang Maha Putra Utama, penghargaan tertinggi di Indonesia, yang langsung diserahkan Presiden RI.

Ermaya Suradinata yang juga pernah menjabat sebagai Rektor IPDN dan Gubernur Lemhannas berharap apa yang sudah Mentan Syahrul dedikasikan selama ini bisa memberikan inspirasi dan semangat kepada para ASN, pejabat politik, kader partai, dan profesional yang hari ini diwisuda.

"Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada para wisudawan. Saya berpesan, berikan kontribusi terbaik kalian. Ingat, negara yang baik hanya lahir dari aparat yang baik. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian selalu terbuka bagi siapa saja untuk mewujudkannya termasuk bagi para wisudawan yang tertarik untuk mengembangkan pertanian di daerahnya masing-masing. Kita harus bekerja-sama karena negara ini terlalu besar untuk diurus sendiri-sendiri," tutup Syahrul.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: