Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hasil Riset Sebut Terlalu Banyak Berpikir Tingkatkan Risiko Hidup Lebih Pendek, Kenapa?

Hasil Riset Sebut Terlalu Banyak Berpikir Tingkatkan Risiko Hidup Lebih Pendek, Kenapa? Kredit Foto: Unsplash/Michelle Ding
Warta Ekonomi, Jakarta -

Terlalu banyak berpikir dapat meningkatkan risiko meninggal lebih dini. Para peneliti di Harvard Medical School menganalisis jaringan otak pascakematian orang-orang yang wafat pada usia 60-an dan 70-an terhadap jaringan-jaringan orang yang berusia setidaknya seratus tahun.

Dilansir dariĀ Times Now News, ditemukan bahwa orang yang meninggal pada usia lebih dini memiliki kadar protein yang lebih rendah yang disebut REST --RE-1 Silencing Transcription. Protein ini bertanggung jawab untuk menenangkan otak, lalu berhenti saat terlalu banyak berpikir dan khawatir. Protein REST juga dapat melindungi kita dari penyakit alzheimer.

Otak yang terlalu aktif telah dikaitkan dengan masa hidup yang lebih pendek. Sementara sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nature ini menemukan bahwa mengendalikan aktivitas yang terlalu aktif seperti itu dapat memperpanjang umur.

Baca Juga: Dear Parents, Tolong Jangan Ucapkan 4 Kata Ini kepada Anak, Ya!

Meski terlihat tidak berbahaya, terlalu banyak berpikir dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan tertentu, penyakit, dan gangguan yang terkait. Berikut efek samping dari terlalu banyak berpikir.

1. Kebotakan

Terlalu banyak berpikir, khawatir berlebihan, ataupun stres telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kebotakan dan alopecia. Jika terlalu banyak berpikir, Anda mungkin mengalami kerontokan rambut pada tingkat yang lebih tinggi.

2. Penyakit jantung

Terlalu banyak berpikir bisa membuat jantung berisiko terkena penyakit. Nyeri dada hingga sakit kepala ringan adalah beberapa gejala yang mungkin Anda alami karena terlalu banyak berpikir.

3. Masalah kesehatan mental

Berbagai masalah kesehatan mental dikaitkan dengan terlalu banyak berpikir. Overthinking dan gangguan kecemasan memiliki hubungan langsung.

Gangguan kesehatan mental seperti depresi juga bisa dipicu karena terlalu banyak berpikir. Penyalahgunaan zat, kesulitan tidur, dan susah tidur juga terkait dengan kekhawatiran kronis.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: