Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sayonara Dolar! Bank Sentral Dunia Ramai-ramai Beli Emas

Sayonara Dolar! Bank Sentral Dunia Ramai-ramai Beli Emas Kredit Foto: Reuters/Ilya Naymushin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Goldman Sachs memproyeksikan harga emas bakal naik menjadi US$1.600 per ons sepanjang tahun depan. Bank-bank sentral membeli seperlima dari pasokan emas dunia.

Analis Goldman Sachs, Mikhail Sprogis mengatakan, investor harus melakukan diversifikasi kepemilikan obligasi jangka panjang mereka dengan emas.

"Untuk jangka panjang, tergantung yang akan terjadi pada pertumbuhan global. Makin jauh Anda melangkah, makin tinggi kemungkinan AS terkena resesi. Kita punya US$1.600 yang akan bertahan hingga 2021," kata Sprogis kepada Kitco News, dikutip RT, Selasa (10/12/2019).  

Baca Juga: Pakai OVO Kini Bisa Beli Emas Digital

Permintaan emas bank sentral di dunia, kata Sprogis, didorong oleh permintaan dari Rusia, Turki, China, dan negara-negara lain termasuk Polandia.

Kepala Penelitian Komoditas Global di Goldman, Jeff Currie mengatakan kepada Bloomberg, "Dedolarisasi di bank-bank sentral - permintaan emas dari bank sentral terbesar sejak era Nixon, memakan 20 persen dari pasokan emas global."

"Saya lebih menyukai emas daripada obligasi. Karena obligasi tidak akan mencerminkan dedolarisasi itu," tambahnya. Diketahui, emas diperdagangkan pada besaran US$1463,30 per ons pada Selasa.

Statistik menunjukkan bahwa hedge fund dan spekulan besar lainnya meningkatkan taruhan bullish mereka pada logam mulia sebesar 8,9 persen di miinggu yang berakhir 3 Desember. Kenaikan terbesar sejak akhir September.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lili Lestari
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: