Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Memprihatinkan, Begini Penampakan Air Terjun Victoria di Tengah Perubahan Iklim Drastis

Memprihatinkan, Begini Penampakan Air Terjun Victoria di Tengah Perubahan Iklim Drastis Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Selama beberapa tahun belakangan ini, air terju Victoria yang berada di Sungai Zambezi di Afrika bagian selatan telah mengalami penurunan aliran sungai hingga 100 meter ke permukaan tanah. Air terjun yang pemandangannya terkenal sangat menakjubkan berubah menjadi sangat memprihatinkan.

Kondisi ini diperkirakan karena perubahan iklim di Afrika. Perubahan dratis iklim memang dapat meningkatkan aktivitas cuaca yang tidak biasa atau kenaikan dan penurunan suhu yang tidak normal.

Dilansir dari situs World Of Buzz, Kamis (12/12/2019), pemandangan aliran air yang deras putih mengalir di tebing seperti pohon gossamer telah sepenuhnya menghilang.

Baca Juga: Akan Hadiri KTT Iklim, Aktivis Greta Thunberg Tiba di Lisbon

Air terjun

Ini adalah salah satu kekeringan terburuk yang melanda daerah itu selama seabad ini. Air terjun Victoria menjadi salah satu keuntungan dalam ekonomi terbesar bagi Zimbabwe dan Zambia.

Sementara itu pada tahun-tahun sebelumnya, kasus kekeringan ini akan memperlambat jatuhnya air ke permukaan. Para warga lokal mengatakan bahwa mereka tidak pernah melihat jatuhnya air berkurang dan menjadi tetesan air yang rendah.

Kasus tersebut telah menimbulkan kekhawatiran karena perubahan iklim tersebut. Banyak penduduk setempat khawatir hal ini akan memengaruhi pendapatan mereka dari pariwisata tersebut. Meskipun air terjun belum benar-benar kering, mereka jauh dari jeram putih yang dahsyat.

Masih belum diketahui apakah air terjun akan kembali setelah mengalami kekeringan. Penduduk sana meyakini semua akan berlalu karena terdapat integral dari lanskap lokal yang berada di sana.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: