Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gelar Hakordia, Mentan: Korupsi Musuh Kita Bersama

Gelar Hakordia, Mentan: Korupsi Musuh Kita Bersama Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) kembali menggelar peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) yang jatuh setiap tanggal 9 Desember di Auditorium Gedung F kementan, Jumat (13/12). Hakordia tahun ini mengangkat tema "Bersama Melawan Korupsi, Wujudkan Indonesia Maju" dan dihadiri Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo beserta jajarannya serta Anggota DPR dari Komisi VII DPR RI, Mulyanto.

Syahrul Yasin Limpo menegaskan Hakordia merupakan akumulasi dalam mendukung norma-norma di dunia. Korupsi adalah musuh bersama sehingga norma-norma yang baik harus diteruskan, yang salah jangan diulang. 

Baca Juga: Informatif! Kementan Jadi Kementerian Terbaik dalam Mengelola Informasi

"Hormati istri dan anak, jangan buat malu keluarga, anak, dan cucu kita. Korupsi terjadi 68 persennya akibat faktor kelemahan intelektual," tegas Syahrul dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (13/11/2019).

Untuk itu, Syahrul menuturkan WTP yang sudah diraih Kementan harus dijaga bersama, tidak cukup oleh Menteri, Irjen dan Dirjen, tapi harus bersifat komunitas. Untuk menjaganya, harus menghadirkan leadeship dan behaviour, pikiran pintar, hati, dan memiliki integristas. 

"Selanjutnya, yang membuat kita bebas dari korupsi adalah sistem seperti halnya WBK. Sistem ini kita bangun untuk mem-framing agar tidak terjadi korupsi sama halnya kita mem-framing diri kita. Selain itu, ciptakan lingkungan seperti halnya WBK agar tidak ada indikasi korupsi dalam berinteraksi," bebernya.

Sementara itu, Anggota DPR dari Komisi VII DPR RI, Mulyanto, yang juga penggagas WBK di Kementan mengaku sangat bangga karena Kementan mampu mempertahankan WBK. Satu hal yang perlu dipahami adalah tugas Itjen bukan sekadar mencari kesalahan, tetapi melaksanakan pembinaan melalui WBK. WBK adalah prasyarat agar kondisi kondusif untuk melaksanakan program di lapangan sehingga jika ada kesalahan di jalan akan diperbaiki hingga berjalan normal kembali.

"Namun, saat ini persoalan kita adalah terjadinya defisit transaksi berjalan. Saya ingin bertanya apakah kita harus mengimpor produk pertanian untuk menghabiskan devisa kita? Untuk itu kita harus fokus mengoptimalkan substitusi produk pertanian sesuai harapan Menhan sehingga kita bisa surplus. Perjuangan Bapak Ibu sangat luar biasa," ujarnya.

Inspektur Jenderal Kementan, Justan Riduan Siahaan, mengatakan, dalam kurun waktu 2 tahun berturut Kementan mendapat penghargaan dari KPK sebagai pengelola gratifikasi terbaik. Ini sebagai bukti bahwa seluruh jajaran siap mendukung program Kementan.

"Kementerian Pertanian ditetapkan sebagai kementerian terbaik dalam pencegahan dan pengelolaan gratifikasi selama 2 tahun berturut-turut oleh KPK-RI, yaitu pada tahun 2017 dan 2018," tutur Justan.

Peringatan hari antikorupsi sedunia yang diselenggarakan kali ini berbarengan dengan momentum satu dasawarsa pelaksanaan pembangunan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) di Kementan sesuai diktum kesembilan inpres 5 tahun 2004 yang mengamanatkan seluruh kementerian dan lembaga negara untuk menerapkan WBK di instansi masing masing.

Sebanyak 4 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pertanian telah ditetapkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) yaitu Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan hijauan Pakan Ternak Baturaden, Jawa Tengah; Balai Embrio Transfer Cipelang Bogor; Balai Inseminasi Buatan Bandung, Jawa Barat; Balai Penelitian Tanaman Keras Malang; dan Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung.

Selain itu, Kementerian Pertanian juga ditetapkan sebagai Kementerian Pelopor Perubahan tahun 2019 yang telah berkomitmen melakukan perubahan terus-menerus pada pelayanan publik dan penataan birokrasi sebagai representasi pelaksanaan reformasi birokrasi.

Kerugian negara akibat tindakan korupsi di tahun 2018 mencapai Rp9.25 triliun dengan jumlah 1.053 kasus dan terdakwa mencapai mencapai 1.162.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: