Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lawan Dampak Resesi Ekonomi 2020, Amartha Perkuat UMKM Wanita

Lawan Dampak Resesi Ekonomi 2020, Amartha Perkuat UMKM Wanita Kredit Foto: Vicky Fadil
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Amartha Mikro Fintek atau Amartha menggelar acara Amartha Impact Talk Vol. 4 bertema Economic Outlook 2020 and The Role of Fintech and Micro Business in Indonesia hari ini, Jumat (13/12/2019), di Ballroom 2, The Ritz Carlton Pacific Place, SCBD, Jakarta.

Sejumlah pembicara yang dihadirkan ialah Rudiantara (Mantan Menkominfo 2014-2019), Muhammad Chatib Basri (Mantan Menkeu 2013-2014), Andi Taufan Garuda Putra (Stafsus Presiden sekaligus Pendiri & CEO Amartha), dan Aria Widyanto (Chief Risk and Sustainability Officer Amartha).

Tema ini diangkat guna meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai peranan penting fintech sebagai solusi pendanaan sektor UMKM yang dapat bertahan dari ancaman resesi ekonomi dunia tahun mendatang.

Baca Juga: Amartha Terima Suntikan Modal Ventura Jepang, Mau Ekspansi ke Seluruh Indonesia

Chatib Basri berujar, "Dalam menghadapi resesi ekonomi dunia di 2020, salah satu yang dapat mendukung ekonomi Indonesia adalah UMKM dan yang dapat mendukung UMKM adalah Amartha."

"Hadirnya Amartha memungkinkan sumber pendanaan yang lebih terbuka dan demokratis. Sehingga menciptakan kesempatan yang lebih besar bagi masyarakat untuk terlibat memajukan pelaku UMKM dengan memberikan pendanaan," imbuhnya.

Amartha mengklaim telah menyalurkan pendanaan Rp1,7 triliun kepada lebih dari 361 ribu perempuan pengusaha mikro di pedesaan.

Dari hasil riset Amartha bersama Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada di 2019, 94% mitra Amartha (pelaku usaha mikro perempuan) merasa lebih sejahtera setelah bergabung dengan Amartha. Penghasilan mereka yang awalnya hanya sekitar Rp1-2 Juta per bulan naik menjadi Rp 5-10 Juta per bulan.

"76% mitra usaha Amartha mengaku dapat membayar uang sekolah anak dari pendapatan usaha mereka. Usaha mereka semakin meningkat dan berkembang dan turut memberikan lapangan pekerjaan di lingkungan rumahnya," beber Aria Widyanto.

Fintech yang telah mengantongi izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini memiliki visi untuk mewujudkan kesejahteraan merata bagi Indonesia. Dimulai dengan layanan peer to peer lending, Amartha menghubungkan pendana di kota dengan para perempuan pelaku usaha mikro di desa melalui teknologi. 

Andi Taufan Garuda Putra, mengatakan, "Menjelang 10 tahun perjalanan Amartha dalam mendampingi UMKM, di 2020 Amartha berkomitmen untuk menjangkau lebih banyak mitra dan memberikan pelayanan keuangan lebih dari sekedar pendanaan."

Amartha memberikan akses, layanan dan edukasi keuangan kepada perempuan-perempuan pengusaha mikro yang merupakan penggerak ekonomi bangsa. Lebih dari Rp1,59 triliun modal usaha dari pendana telah disalurkan kepada lebih dari 337 ribu mitra usaha perempuan di Indonesia.

Pendana Amartha pun mendapatkan keamanan dengan implementasi upaya sistem tanggung renteng, meraih keuntungan hingga 15% per tahun, dan menciptakan dampak sosial yang nyata di masyarakat.

Rudiantara berkomentar, "Amartha memberikan warna baru dalam dunia pendanaan karena selain memberikan keuntungan, juga menciptakan dampak sosial. Dengan kelebihan Amartha dalam teknologi, kreativitas dan inovasi telah melahirkan produk yang memberikan kesempatan kepada sektor UMKM untuk berkembang."

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: