Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

2020, 38 Persen Investor Bakal Tambah Portofolionya di Aset Digital

2020, 38 Persen Investor Bakal Tambah Portofolionya di Aset Digital Kredit Foto: Unsplash/Viktor Forgacs
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebuah perusahaan keuangan asal Amerika Serikat (AS) yang fokus bergerak di bisnis jasa investasi, State Street, meyakini bahwa pada tahun 2020 mendatang sedikitnya 38 persen dari total investor bakal lebih tertarik menambah penempatan dananya di berbagai pilihan aset digital ketimbang di produk-produk aset konvensional.

Keyakinan tersebut didasarkan pada makin banyak manajer aset yang menempatkan dananya di State Street yang kini mulai tertarik dan mencari informasi lebih detail tentang beragam opsi aset digital yang tersedia di pasar, seperti bitcoin dan beberapa pilihan potensial lainnya.

Baca Juga: Produsen Mesin Tambang Bitcoin Ini Niat IPO, Incar Dana Triliunan untuk Bayar Utang dan . . . .

"Dalam beberapa kesempatan kami berbicara dengan mereka (para manajer aset) dan pertanyaan yang muncul adalah 'bisakah Anda mengelola (aset digital) ini?'. Juga pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana mereka bisa mulai menempatkan dananya di aset digital sembari memastikan perubahan (strategi penempatan dana) itu tidak mengganggu business model mereka," ujar Direktur Pelaksana Produk Digital dam Pengembangan Inovasi State Street, Jay Biancamano, sebagaimana dirilis oleh coindesk.com, awal bulan ini.

Namun demikian, meski ketertarikan para manajer aset tersebut mulai banyak terlihat, Biancamano menyebut belum ada pertanyaan lebih jauh kepadanya terkait ketersediaan jasa kustodi digital yang dapat mengakomodasi keinginan tersebut. Karenanya, State Street kini mulai memiliki ide yang lebih konkret tentang pengembangan bisnis kustodi aset digital di tahun depan.

Nantinya, usai mulai berkecimpung di bisnis kustodi digital, menurut Biancamano, State Street baru akan melihat potensinya lebih lanjut, misalnya dalam bisnis fund administration, private placements, penerbitan surat utang, dan perdagangan aset digital serta berbagai peluang lainnya.

"Meski masih kurang tertarik pada isu kustodi, saat ini mereka secara konsisten terus menambah investasinya di segmen aset baru ini,” tutur Giancamano dalam sebuah acara di New York.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: